Lhoksukon, Aceh (ANTARA) - Kabar beredar di media sosial facebook dan whatsapp tentang gadis yang awalnya diduga jadi korban kejahatan dibuang dari mobil Xenia di Simpang Dama, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara, pada Sabtu (8/6) malam, ternyata tidak benar alias hoaks.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Tanah Pasir Iptu Mulyadi, dihubungi dari Lhoksukon, Minggu (9/6) mengatakan, hasil pemeriksaan pihaknya gadis itu bukan korban kejahatan.
“Yang benar, korban keluar dari rumahnya, sesampai di Simpang Dama, tiba-tiba pingsan saat jalan kaki, lalu dibawa ke Puskesmas Lhoksukon dan saat ini sudah dijemput keluarganya,” kata Iptu Mulyadi.
Dikatakan, korban ditemukan pingsan oleh warga yang sedang melintas sekitar pukul 23.30 WIB, dengan lokasi di pinggir jalan Medan (Sumut)-Banda Aceh, tepatnya di Gampong (Desa) Ulee Tanoh, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara.
Gadis ini bernama Nurliza (21), mahasiswi, warga Gampong Alue Gunto, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
Informasi dikumpulkan, kejadian ini berawal saat korban keluar dari rumahnya dengan berjalan kaki. Setiba di lokasi, dia pingsan diduga karena kelelahan.
Nurliza memakai baju tidur serta kain sarung panjang dan tidak memiliki kartu tanda pengenal saat ditemukan.
Kapolsek Iptu Mulyadi menjelaskan, korban ditemukan dalam keadaan pingsan, kemudian saksi memberitahukan kepada warga lainnya hingga terakhir dilaporkan ke Polsek Tanah Pasir. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Lhoksukon untuk mendapatkan perawatan medis.
Karena ada warga yang mengenali korban, maka informasi tersebut langsung diberitahukan kepada keluarga yang bersangkutan.
Menurut keterangan keluarga korban, kata Kapolsek Mulyadi, selama ini Nurliza tinggal seorang diri di rumahnya. Sementara orangtuanya merantau ke Malaysia. Selama ini korban pernah mengalami kerasukan.