Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang jatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (14/7) dalam kondisi laik terbang.
"Kelayakan pesawat sudah pasti laik karena sudah diterbangkan. Mana ada pilot yang menerbangkan kalau tidak laik pesawat. Jadi tidak ada pilot yang mau menerbangkan pesawat kalau tidak laik terbang," kata Tenaga Ahli KNKT Masruri seusai melakukan investigasi dil okasi jatuhnya helikopter di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Senin.
Kendati laik terbang, Masruri menyatakan KNKT belum dapat memastikan penyebab jatuhnya helikopter tersebut, mengingat saat ini KNKT masih mengumpulkan data lapangan baik data yang ada di bangkai helikopter maupun data kantor.
Baca juga: Helikopter angkut 3 WNA jatuh di Bandara Lombok
"Kami masih mencari informasi fakta-fakta yang bisa membantu kami untuk identifikasi dan kami belum menemukan hal-hal yang signifikan untuk dijadikan bahan analisa, kenapa helikopter ini mendarat di sana," terangnya.
Selain itu, saat melakukan investigasi di lokasi jatuhnya helikopter tersebut, KNKT menemukan tanki bahan bakar helikopter dalam keadaan kosong.
"Tadi kami memeriksa tankinya kebetulan kosong, tapi kita perlu teliti kenapa bisa kosong," ungkapnya.
Ia mengaku, belum mengetahui apa penyebab tanki bahan bakar helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air bisa kosong.
Baca juga: Penyebab jatuhnya helikopter di Lombok harus tunggu investigasi KNKT
"Kami tidak tahu apakah karena dampak benturan atau apa. Karena itu kita masih menggali lebih jauh. Tapi kenapa kosong itu yang kita coba dalami," katanya.
Tim KNKT mulai melakukan investigasi bangkai helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air yang terjatuh di areal persawahan di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Senin sekitar pukul 11.30 Wita.
Ikut serta mendampingi tim KNKT ini dari tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL), dan AirNav Indonesia.
Satu persatu bangkai helikopter B206L4 milik PT Carpediem Air ini diperiksa oleh tim KNKT bersama tim Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, bersama PT Angkasa Pura I BIL, dan AirNav Indonesia.
Tidak hanya itu, sejumlah dokumen penting yang ada di dalam helikopter turut diamankan dan dan dibawa KNKT dari lokasi untuk diperiksa lebih lanjut.
KNKT: Kondisi helikopter jatuh di Lombok laik terbang
Senin, 15 Juli 2019 20:03 WIB