Idi, Aceh Timur (ANTARA) - Sebanyak 32 unit rumah penduduk dan tujuh unit fasilitas umum disejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur dilaporkan rusak diterjang angin puting beliung pada Jumat (9/8) sore.
Data dari Pos Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Aceh Timur, Sabtu, menyebutkan angin puting beliung yang melanda enam kecamatan mengakibatkan 17 unit rumah mengalami rusak ringan, 8 unit rusak sedang dan 8 unit rusak berat.
Kerusakan rumah rinciannya, 4 unit di Kecamatan Darul Aman, 18 unit di Kecamatan Ranto Peureulak, 5 unit di Kecamatan Julok, 4 unit di Kecamatan Indra Makmu, 1 unit di Kecamatan Nurussalam dan 1 unit di kecamatan Darul Ihsan.
"Satgas kita dibagi dalam tiga tim, wilayah timur hingga ke selatan, wilayah tengah dan wilayah barat. Dampak dari angin puting beliung, 33 unit rumah rumah mengalami kerusakan baik katagori ringan, sedang dan berat," kata Kepala BPBD Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.
Hingga sore tadi, Satgas masih menyisir beberapa desa dipedalaman yang tidak bisa dijangkau menggunakan roda empat seperti Kecamatan Ranto Peureulak dan Indra Makmu. "Ada rumah warga dibeberapa desa dalam kecamatan ini yang harus ditempuh menggunakan roda dua, sehingga Satgas kita masih disana melakukan pengecekan dan pendataan secara detail," ujar Syahrizal Fauzi.
Ia juga menyebutkan, tujuh unit fasilitas umum juga mengalami kerusakan baik katagori ringan atau berat. "Fasilitas umum yang rusak ringan meliputi masjid Kecamatan Julok dan meunasah di Kecamatan Ranto Peureulak," sebut dia.
Sementara fasilitas umum yang rusak berat berupa ruang belajar (runbel) SDN Punti Payong di Kecamatan Ranto Peureulak, 2 unit Balai Desa di Kecamatan Julok, Balai Pengajian di Kecamatan Julok, Balai Desa di Kecamatan Balai Desa di Kecamatan Ranto Peureulak.
"Sebagian rumah dan jalan yang tertutup dahan pohon sudah dibersihkan, namun sebagian lainnya sedang dibersihkan," ujar Syahrizal Fauzi seraya menandaskan, untuk memperbaiki kerusakan rumah warga dan berbagai fasilitas umum akan ditangani dengan dana tanggap darurat sesuai kemampuan daerah.