Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan menyatakan produk sampah harian masyarakat di daerah itu meningkat hingga 20 persen pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
"Ada peningkatan produksi sampah masyarakat selama bulan puasa hingga 20 persen," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Menurut Teuku Masrizar, peningkatan produksi sampah tersebut bisa dilihat di hari biasa mencapai 10 ton per hari dan saat bulan puasa mencapai 12 ton per hari atau meningkatkan 20 persen.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat gelar aksi kumpulkan sampah, wujudkan gerakan revolusi mental
Teuku Masrizar mengatakan peningkatan sampah tersebut didominasi dari rumah tangga seperti sisa-sisa bungkusan makanan, dan lainnya. Sedangkan sampah dari perkantoran, baik pemerintahan maupun swasta relatif tidak bertambah.
"Pengumpulan sampah yang kami lakukan belum menyeluruh di seluruh Kabupaten Aceh Selatan. Sampah-sampah yang kami kumpulkan tersebut masih terbatas di beberapa kecamatan, seperti Tapaktuan, Samadua, dan Pasie Raja. Sedangkan di 15 kecamatan lainnya masih dilakukan sendiri-sendiri," kata Teuku Masrizar.
Teuku Masrizar mengatakan ada kendala dalam penanganan sampah di Kabupaten Aceh Selatan yakni armada angkutan yang terbatas. Saat ini, pihaknya yang memiliki empat truk dan dua truk amrol atau pengangkut kontainer sampah.
"Walaupun armada terbatas, kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dalam menangani sampah produksi masyarakat. Sedangkan tempat pembuangan akhir, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan sudah memiliki lokasi permanen dengan luas sembilan hektare," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Gelar Coastal Clean Up, upaya bersama jaga kelestarian pesisir Sabang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Ada peningkatan produksi sampah masyarakat selama bulan puasa hingga 20 persen," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Menurut Teuku Masrizar, peningkatan produksi sampah tersebut bisa dilihat di hari biasa mencapai 10 ton per hari dan saat bulan puasa mencapai 12 ton per hari atau meningkatkan 20 persen.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat gelar aksi kumpulkan sampah, wujudkan gerakan revolusi mental
Teuku Masrizar mengatakan peningkatan sampah tersebut didominasi dari rumah tangga seperti sisa-sisa bungkusan makanan, dan lainnya. Sedangkan sampah dari perkantoran, baik pemerintahan maupun swasta relatif tidak bertambah.
"Pengumpulan sampah yang kami lakukan belum menyeluruh di seluruh Kabupaten Aceh Selatan. Sampah-sampah yang kami kumpulkan tersebut masih terbatas di beberapa kecamatan, seperti Tapaktuan, Samadua, dan Pasie Raja. Sedangkan di 15 kecamatan lainnya masih dilakukan sendiri-sendiri," kata Teuku Masrizar.
Teuku Masrizar mengatakan ada kendala dalam penanganan sampah di Kabupaten Aceh Selatan yakni armada angkutan yang terbatas. Saat ini, pihaknya yang memiliki empat truk dan dua truk amrol atau pengangkut kontainer sampah.
"Walaupun armada terbatas, kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dalam menangani sampah produksi masyarakat. Sedangkan tempat pembuangan akhir, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan sudah memiliki lokasi permanen dengan luas sembilan hektare," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Gelar Coastal Clean Up, upaya bersama jaga kelestarian pesisir Sabang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023