Hong Kong (ANTARA) -
Para pengunjuk rasa Hong Kong bakar-bakar di luar gedung pengadilan, melemparkan bom bensin dan membuat grafiti dengan cat semprot ke gedung-gedung pemerintah, dan menodai apa yang sebaliknya merupakan pawai "umumnya damai" selama akhir pekan, kata polisi pada hari Senin.
Komentar itu muncul ketika pemrotes menyerukan pemogokan di seluruh kota pada Senin. Selama jam sibuk pagi hari sebagian besar jalur kereta api dan transportasi berjalan lancar dan tidak ada laporan awal gangguan yang meluas.
Kerumunan besar demonstran yang berpakaian hitam memadati jalan-jalan pusat keuangan Asia pada hari Minggu (8/12), dalam unjuk rasa anti-pemerintah terbesar sejak pemilihan lokal bulan lalu dan menunjukkan dukungan berkelanjutan untuk gerakan pro-demokrasi.
Baca juga: Unjuk rasa terbesar di Hong Kong
Sementara pawai itu tampaknya sebagian besar damai - sangat berbeda dengan demonstrasi massa lainnya selama enam bulan terakhir, di mana para pemrotes bertempur dalam pertempuran dengan polisi - pihak berwenang mengatakan ada beberapa kerusakan setelah berakhir.
"Meskipun acara itu umumnya damai, tindakan-tindakan yang melanggar perdamaian publik terjadi sesudahnya," kata polisi dalam sebuah pernyataan, Senin.
"Beberapa perusuh mengecat dinding luar Pengadilan Tinggi, melemparkan bom bensin dan membakar luar Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Banding Akhir, merusak properti pemerintah dan secara serius menantang semangat supremasi hukum," kata polisi, menambahkan bahwa toko-toko dan bank dirusak di Causeway Bay dan Wan Chai.
Para pengunjuk rasa memperkirakan jumlah mereka mencapai 800.000, sementara polisi mengatakan 183.000. Di dalam tajuk rencana, surat kabar resmi China Daily meminta pemerintah Hong Kong untuk menegakkan aturan hukum.
"Banyak penduduk di Hong Kong muak dengan kekerasan dan gangguan yang telah menghantui kota selama berbulan-bulan. Rekor pemilih untuk pemilihan dewan distrik menunjukkan mereka ingin mengekspresikan pandangan mereka secara damai," kata surat kabar itu, yang sering digunakan oleh Beijing untuk menempatkan pesannya ke dunia.
Komisaris polisi baru Hong Kong mengatakan dia akan mengambil "pendekatan keras dan lunak" untuk demonstrasi, di mana tindakan kekerasan akan diperlakukan dengan keras tetapi masalah lain lebih fleksibel.
Apa yang dimulai sebagai demonstrasi menentang undang-undang yang sekarang ditarik yang memungkinkan ekstradisi ke daratan China telah berubah menjadi seruan untuk kebebasan demokrasi yang lebih besar dan kadang-kadang protes keras.
Bekas koloni Inggris itu telah menikmati ketenangan relatif dalam minggu-minggu sejak pemilihan.
Para pemrotes telah menetapkan lima tuntutan, termasuk hak pilih universal dan penyelidikan atas dugaan kebrutalan polisi.
Pada hari Sabtu (7/12), dua pemimpin Kamar Dagang Amerika di Hong Kong ditolak masuk ke kota tetangga China, Makau, tanpa penjelasan.
China telah berulang kali menyalahkan kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat, karena mengobarkan kerusuhan.
Sumber: Reuters
Pawai damai Hong Kong dinodai pembakaran
Senin, 9 Desember 2019 11:16 WIB