Meulaboh (ANTARA) - Kepolisian masih selidiki kematian Banseh (48), warga Desa Mugo Rayeuk, Kabupaten Aceh Barat, yang ditemukan tewas pada hari Jumat (10/1) sekitar pukul 16.00 WIB di aliran sungai di daerah setempat.
Korban sebelumnya dinyatakan hilang sejak Kamis (9/1) setelah pergi ke hutan untuk mencari buah rotan dengan menyeberangi sungai.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus ini. Hingga sekarang baru ada satu saksi yang dimintai keterangan,” kata Kepala Subsektor Panton Reue Ipda Siregar, Sabtu malam.
Baca juga: Warga Aceh Barat meninggal diduga terseret arus sungai
Seorang saksi yang diperiksa tersebut bernama Safrizal.
Namun, karena kondisi saksi yang masih kurang sehat, pihaknya belum bisa memintai keterangan dan masih menunggu yang bersangkutan dalam kondisi sehat.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Aceh Barat Iptu Muhammad Isral mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan dari kepolisian di kecamatan untuk mendapatkan keterangan, terkait penyelidikan kasus tersebut.
Kasus ini diselidiki polisi karena pihak keluarga menaruh curiga dengan kematian Banseh karena kematiannya diduga janggal.
Pihak keluarga mengaku baru mendapatkan laporan dari teman korban sekitar pukul 18.00 WIB pada hari Kamis (9/1) setelah korban dikabarkan tenggelam di sungai sekitar pukul 15.00 WIB.
Dua rekan korban yang berada bersama korban sebelum kejadian, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Koordinator SAR Pos Meulaboh Dwi Hetno mengatakan bahwa korban Banseh ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi korban dinyatakan hilang dan tenggelam di aliran sungai Desa Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat, Jumat sore.
Usai ditemukan, kata Dwi Hetno, jenazah korban juga dievakuasi dan dibawak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulabloh, Aceh Barat, (sekitar 60 kilometer arah barat) untuk dilakukan visum et repertum.