Lhoksukon, Aceh (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh melakukan sosialisasi pencegahan virus corona bagi pasien maupun masyarakat yang sedang berada di rumah sakit itu, Rabu.
"Sosialisasi ini menjadi prioritas kami dan Pemerintah Aceh Utara setelah ditunjuk menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus virus corona," kata Humas RSUCM Jalaluddin SKM, MKes saat ditemui di rumah sakit setempat di Lhokseumawe.
Baca juga: Korban tewas virus corona China capai 132 orang
Dikatakan pihaknya dengan melibatkan Tim Promosi Kesehatan RSUCM sudah empat kali melakukan sosialisasi kepada pasien maupun masyarakat keluarga pasien yang ada di rumah sakit itu dalam beberapa hari terakhir.
Jalaluddin menyebutkan sosialisasi pencegahan virus corona yang disampaikan Tim Promosi Kesehatan tersebut di antaranya dengan tetap menjaga pola makan dan memakan makanan bergizi.
Baca juga: Waspada virus corona, Bandara Rembele pasang thermal scanner
Selanjutnya langkah preventif pencegahannya adalah sering cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah ke tempat umum, lalu bagi yang sakit flu dan batuk tanamkan etika batuk.
Baca juga: Satu mahasiswa Aceh dari China tiba di Tanah Rencong, kondisinya sehat
"Jadi ketika batuk harus ditutup dengan tisu dan lainnya jika tidak ada tisu, sehingga tidak batuk dan bersin secara sembarangan," jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar seperti kelelawar, babi dan binatang liar lainnya.
Sosialisasi yang dilakukan pihak rumah sakit ini sebagai langkah antisipatif upaya pencegahan atas penyebaran wabah virus corona yang sedang marak di China.
Sejauh ini, kata Jalaluddin, belum ada pasien yang dicurigai atau terdeteksi virus corana di rumah sakit setempat, meski demikian pihaknya tetap terus berhati-hati dan mencurigai setiap pasien dan memeriksanya bila memiliki ciri- ciri terkena virus dimaksud seperti di antaranya dengan demam tinggi.
Seperti diketahui belakangan ini publik dihebohkan virus yang memiliki risiko menyebabkan kematian dan di China sendiri dilaporkan lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat virus corona.
Sementara ribuan orang lainnya di negara tersebut dinyatakan positif 2019-nCoV atau virus corona jenis baru.