Meulaboh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan meminta kepada Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar segera membangun pangkalan militer di Perairan Aceh, untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya berharap Panglima TNI dapat membangun pangkalan militer di Aceh, karena Aceh merupakan salah satu pintu masuk di jalur internasional,” kata Teuku Raja Keumangan di Meulaboh, Jumat (31/1).
Menurutnya, selama ini perairan Aceh menjadi salah satu jalur yang paling sibuk di pelayaran internasional karena menjadi pintu masuk bagi negara asing dalam melakukan kegiatan ekonomi, seperti ekspor dan impor.
Bahkan, selama ini perairan Aceh juga kerap dijadikan sebagai tempat penyelundupan barang-barang berbahaya seperti peredaran narkotika, senjata atau pun barang terlarang lainnya seperti yang ditemukan oleh aparat penegak hukum.
Dengan adanya pembangunan pangkalan militer di sekitar perairan Aceh, Teuku Raja Keumangan mengaku yakin pertahanan keamanan di pintu masuk barat Indonesia akan semakin lebih kuat dan kokoh, sehingga ancaman yang datang dari luar bisa dideteksi dan dilakukan pencegahan dengan mudah.
“Aceh merupakan satu-satunya jalur sibuk dengan perdagangan internasional, sudah saatnya diperkuat pengamanannya oleh TNI, sehingga NKRI semakin lebih kuat dan berdaulat,” katanya menambahkan.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan TRK ini juga mengaku akan mendukung penuh apabila Pemerintah Pusat dan TNI membangun pangkalan militer di sekitar perairan Aceh, karena diharapkan menjadi pengaman utama jalur barat Indonesia dari ancaman pihak asing dan pelaku penyelundup narkotika internasional, tuturnya.