Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh meminta kepada masyarakat di provinsi setempat agar tidak memborong atau membeli kebutuhan pokok secara berlebihan menyikapi penyebaran virus corona.
“Belilah kebutuhan rumah tangga terutama kebutuhan pangan secukupnya karena stok yang ada sangat cukup di pasaran,” kata Plt Kadisperindag Aceh, Muslem Yacob di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan terkait kebutuhan pokok yang ada di Banda Aceh dan seluruh pasar di provinsi ujung paling barat Indonesia itu masih sangat aman untuk memenuhi permintaan pasar.
“Artinya, persediaan yang ada masih normal dan harganya juga tidak mengalami kenaikan kecuali gula pasir yang naik dalam beberapa bulan terakhir,” katanya.
Pihaknya juga terus memantau perkembangan harga pangan setiap hari di pasaran dan harga tersebut juga dapat diakses melalui aplikasi Haba.
“Pemantauan ini merupakan bagian untuk memastikan harga pangan tetap normal dan tersedia dengan cukup di pasaran,” katanya.
Pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan instansi terkait untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap stabil di pasaran.
Pihaknya juga meminta kepada seluruh pedagang di Banda Aceh khususnya dan Aceh umumnya agar tidak menimbun barang dan menaikkan harga kebutuhan pokok secara tiba-tiba.
Pihak juga mengimbau kepada Pedagang dan Swalayan untuk tidak melayani pelanggan yang membeli barang dalam jumlah besar, ikuti arahan Satgas Pangan Nasional yang telah mengeluarkan ultimatum bahwa untuk kebutuhan harian beras maksimal 10 kg, gula pasir maksimal 2 kg, minyak goreng maksimal empat liter dan mie instan maksimal dua dus.
“Kami dibantu DirReskrimsus Polda Aceh selaku Ketua Satgas Pangan Aceh akan menindak tegas para pelaku usaha atau siapa pun yang menimbun barang dengan tujuan menjual dengan harga tinggi yang bisa mengganggu dan meresahkan masyarakat,” demikian Muslem.