• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News aceh
Kamis, 25 Desember 2025
Antara News aceh
Antara News aceh
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Akademisi apresiasi respons Pertamina manfaatkan sumur gas untuk listrik darurat di Aceh

      Akademisi apresiasi respons Pertamina manfaatkan sumur gas untuk listrik darurat di Aceh

      23 Desember 2025 20:39

      BNPB: Jumlah pengungsi banjir tiga provinsi Sumatra berkurang

      BNPB: Jumlah pengungsi banjir tiga provinsi Sumatra berkurang

      20 Desember 2025 20:15

      Pemerintah kebut pemulihan pascabencana di Sumatra

      Pemerintah kebut pemulihan pascabencana di Sumatra

      18 Desember 2025 21:51

      BNPB percepat pembangunan hunian sementara di daerah bencana Sumatera

      BNPB percepat pembangunan hunian sementara di daerah bencana Sumatera

      18 Desember 2025 20:23

      NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana sumatera

      NU ajak masyarakat terlibat aktif aksi solidaritas bencana sumatera

      18 Desember 2025 19:00

  • Daerah
    • Banda Aceh
    • Aceh Besar
    • Aceh Barat
    • Aceh Jaya
    • Aceh Selatan
    • Aceh Tengah
    • Aceh Timur
    • Bireuen
    • Aceh Utara
    • Lhokseumawe
    • Lainnya
    • Aceh Tenggara
    • Kab. Aceh Singkil
    • DPRA
    • Kota Sabang
    • Kota Subulussalam
    • Kota Langsa
    • Kab. Abdya
    • Kab Nagan Raya
    • Pemerintah Aceh
    • Kabupaten Aceh Tamiang
    • Kabupaten Bener Meriah
    • Gayo Lues
    • Kabupaten Pidie
    • Pemkab Bener Meriah
    • Pemkab Simuelu
    • Teknologi
      • Update Bencana Aceh, pemulihan BTS telekomunikasi baru 40 persen karena bergantung ketersediaan listrik

        Update Bencana Aceh, pemulihan BTS telekomunikasi baru 40 persen karena bergantung ketersediaan listrik

        11 Desember 2025 21:34

        Update Bencana Aceh, Suplai listrik jadi kendala utama pemulihan jaringan telekomunikasi

        Update Bencana Aceh, Suplai listrik jadi kendala utama pemulihan jaringan telekomunikasi

        5 Desember 2025 19:20

        Komdigi tegaskan Starlink di lokasi bencana Aceh gratis

        Komdigi tegaskan Starlink di lokasi bencana Aceh gratis

        3 Desember 2025 18:48

        Komdigi: 70 persen infrastruktur seluler di Aceh pulih dari bencana

        Komdigi: 70 persen infrastruktur seluler di Aceh pulih dari bencana

        2 Desember 2025 19:11

        Update Bencana Aceh, Komdigi bantu 20 perangkat starlink

        Update Bencana Aceh, Komdigi bantu 20 perangkat starlink

        1 Desember 2025 15:08

    • Hiburan
      • Pemkab Aceh Barat larang warga rayakan tahun baru, termasuk larang bakar mercon dan tiup terompet

        Pemkab Aceh Barat larang warga rayakan tahun baru, termasuk larang bakar mercon dan tiup terompet

        22 Desember 2025 10:07

        Santri Aceh Besar sisihkan uang jajan untuk bantuan bencana, sempat bingung menyalurkannya

        Santri Aceh Besar sisihkan uang jajan untuk bantuan bencana, sempat bingung menyalurkannya

        13 Desember 2025 15:02

        Tak Mau Seremonial Donasi, Keluarga Besar J99 Corp. Sambangi Pengungsi Banjir Aceh Tamiang

        Tak Mau Seremonial Donasi, Keluarga Besar J99 Corp. Sambangi Pengungsi Banjir Aceh Tamiang

        11 Desember 2025 21:26

        Marcella Zalianty semangati pengungsi bencana banjir Aceh di Pidie Jaya

        Marcella Zalianty semangati pengungsi bencana banjir Aceh di Pidie Jaya

        5 Desember 2025 23:48

        Busana "Bungong Kayee" Nagan Raya raih juara lomba peragaan busana tingkat provinsi

        Busana "Bungong Kayee" Nagan Raya raih juara lomba peragaan busana tingkat provinsi

        10 November 2025 17:53

    • Sport
      • Persiraja Banda Aceh cukur Sriwijaya FC 5-0, begini jalan pertandingan

        Persiraja Banda Aceh cukur Sriwijaya FC 5-0, begini jalan pertandingan

        25 November 2025 07:32

        PSSI Aceh benahi kompetisi kelompok usia dini

        PSSI Aceh benahi kompetisi kelompok usia dini

        20 November 2025 18:57

        Pelatih Persiraja tekankan pemain tak terbeban hadapi Sumsel United di kandang

        Pelatih Persiraja tekankan pemain tak terbeban hadapi Sumsel United di kandang

        17 November 2025 15:52

        Iwan Wahfar terpilih jadi Ketua Woodball Aceh secara aklamasi

        Iwan Wahfar terpilih jadi Ketua Woodball Aceh secara aklamasi

        9 November 2025 17:00

        Akhirnya, Persiraja Banda Aceh menang di kandang

        Akhirnya, Persiraja Banda Aceh menang di kandang

        3 November 2025 18:07

    • Ekonomi
      • BSI pastikan nasabah terdampak bencana dapat relaksasi

        BSI pastikan nasabah terdampak bencana dapat relaksasi

        15 jam lalu

        Pertamina maksimalkan distribusi BBM ke Aceh kendati akses terbatas

        Pertamina maksimalkan distribusi BBM ke Aceh kendati akses terbatas

        18 Desember 2025 21:28

        Jalur Simpang KKA ke wilayah tengah Aceh sudah dapat dilalui kendaraan

        Jalur Simpang KKA ke wilayah tengah Aceh sudah dapat dilalui kendaraan

        18 Desember 2025 19:42

        Dinas Pangan fasilitasi angkutan sayur-mayur daerah bencana Aceh lewat udara

        Dinas Pangan fasilitasi angkutan sayur-mayur daerah bencana Aceh lewat udara

        18 Desember 2025 18:25

        Warga Pijay harap pemerintah pulihkan sawah yang tertimbun lumpur banjir

        Warga Pijay harap pemerintah pulihkan sawah yang tertimbun lumpur banjir

        18 Desember 2025 02:17

    • Kesehatan
      • Istri donorkan ginjal untuk suami yang sakit, operasi berhasil di RSUDZA Banda Aceh

        Istri donorkan ginjal untuk suami yang sakit, operasi berhasil di RSUDZA Banda Aceh

        22 Desember 2025 18:39

        Update Bencana Aceh, 366 puskesmas sudah berfungsi lagi

        Update Bencana Aceh, 366 puskesmas sudah berfungsi lagi

        20 Desember 2025 12:46

        Dinkes Aceh waspadai penyakit menular di titik pengungsian

        Dinkes Aceh waspadai penyakit menular di titik pengungsian

        19 Desember 2025 19:57

        Kemenkes kembali lepas relawan kesehatan hingga psikolog ke Aceh

        Kemenkes kembali lepas relawan kesehatan hingga psikolog ke Aceh

        19 Desember 2025 17:15

        PMI distribusi 1.955 kantong darah ke wilayah bencana di Aceh

        PMI distribusi 1.955 kantong darah ke wilayah bencana di Aceh

        14 Desember 2025 20:46

    • Politik
      • KPK cek informasi dugaan suap dari ayah Bupati Bekasi

        KPK cek informasi dugaan suap dari ayah Bupati Bekasi

        18 jam lalu

        Percepat pemulihan, Jhonlin Group kirim 16 alat berat ke Aceh

        Percepat pemulihan, Jhonlin Group kirim 16 alat berat ke Aceh

        18 jam lalu

        Jamaluddin kembali pimpin Kosgoro 1957 Aceh 2025-2030

        Jamaluddin kembali pimpin Kosgoro 1957 Aceh 2025-2030

        23 Desember 2025 12:23

        Cek Fakta: Tidak ada warga binaan di Aceh dibebaskan untuk cari keluarga

        Cek Fakta: Tidak ada warga binaan di Aceh dibebaskan untuk cari keluarga

        20 Desember 2025 16:39

        Menko Polkam: Perbaikan jembatan di wilayah bencana terus dipacu

        Menko Polkam: Perbaikan jembatan di wilayah bencana terus dipacu

        11 Desember 2025 20:12

    • Dunia
      • Paldam IM bangun sumur bor di daerah terdampak banjir

        Paldam IM bangun sumur bor di daerah terdampak banjir

        17 Desember 2025 19:07

        Update Bencana Aceh, Akademisi dukung keterlibatan lembaga PBB

        Update Bencana Aceh, Akademisi dukung keterlibatan lembaga PBB

        15 Desember 2025 21:09

        Update Bencana Aceh, Malaysia bantu tiga ton obat hingga pakaian

        Update Bencana Aceh, Malaysia bantu tiga ton obat hingga pakaian

        11 Desember 2025 00:42

        JICA Jepang siap bantu pemulihan pasca bencana Aceh

        JICA Jepang siap bantu pemulihan pasca bencana Aceh

        2 Desember 2025 12:18

        Haji Uma bersama GAB dan BP3MI bantu pulangkan jenazah warga Aceh di Malaysia

        Haji Uma bersama GAB dan BP3MI bantu pulangkan jenazah warga Aceh di Malaysia

        23 November 2025 18:38

    • Artikel
        • Opini
        • Buku
        • Sosok
        • Religi
        • Komentar
        Aceh Tamiang dan Keberlanjutan Peradaban Melayu

        Aceh Tamiang dan Keberlanjutan Peradaban Melayu

        19 Desember 2025 18:06

        Warkop, Kabel Rol, Secangkir Kopi : Perjuangan Jurnalis Memberitakan Banjir Aceh

        Warkop, Kabel Rol, Secangkir Kopi : Perjuangan Jurnalis Memberitakan Banjir Aceh

        18 Desember 2025 01:45

        Dari tsunami ke bencana banjir, gajah sumatera datang membantu Aceh

        Dari tsunami ke bencana banjir, gajah sumatera datang membantu Aceh

        9 Desember 2025 20:10

        Penyintas bencana di Aceh Tamiang minum air banjir untuk bertahan hidup

        Penyintas bencana di Aceh Tamiang minum air banjir untuk bertahan hidup

        3 Desember 2025 18:44

        Menguak joki skripsi di perguruan tinggi

        Menguak joki skripsi di perguruan tinggi

        11 Agustus 2024 15:21

        Begini cara merawat kucing berbulu panjang

        Begini cara merawat kucing berbulu panjang

        10 Juni 2022 14:40

        Buku biografi perintis jalan damai Aceh diterbitkan

        Buku biografi perintis jalan damai Aceh diterbitkan

        19 September 2020 15:30

        FKUB nyatakan Aceh provinsi paling toleran

        FKUB nyatakan Aceh provinsi paling toleran

        6 Agustus 2020 19:11

        Asa anak nelayan di ujung negeri lewat sekolah rakyat

        Asa anak nelayan di ujung negeri lewat sekolah rakyat

        15 Juli 2025 21:18

        Mengenang Paus Fransiskus, Reformis yang membelah opini publik

        Mengenang Paus Fransiskus, Reformis yang membelah opini publik

        21 April 2025 17:54

        Mualem Anak Ideologis Hasan Tiro

        Mualem Anak Ideologis Hasan Tiro

        18 Februari 2025 10:30

        Kisah akademisi asal Gaza, pelarian dan harapan

        Kisah akademisi asal Gaza, pelarian dan harapan

        4 Januari 2025 11:33

        Sejarah Masjid Tgk Di Anjong warisan ulama Aceh abad ke-18

        Sejarah Masjid Tgk Di Anjong warisan ulama Aceh abad ke-18

        19 Maret 2025 14:21

        Menyudahi rindu di hari kemenangan

        Menyudahi rindu di hari kemenangan

        3 Mei 2022 11:30

        Menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman dari ketinggian

        Menikmati keindahan Masjid Raya Baiturrahman dari ketinggian

        28 April 2022 18:42

        Menjemput Lailatul Qadar

        Menjemput Lailatul Qadar

        28 April 2022 09:30

        Indonesia targetkan gabung ke OECD, apa keuntungannya?

        Indonesia targetkan gabung ke OECD, apa keuntungannya?

        6 Maret 2025 10:18

        Tips sebelum mudik dengan kendaraan pribadi

        Tips sebelum mudik dengan kendaraan pribadi

        31 Maret 2023 11:39

        Tips jaga emosi terjaga selama berpuasa

        Tips jaga emosi terjaga selama berpuasa

        27 Maret 2023 12:33

        Begini cerita tentang Citayam Fashion Week

        Begini cerita tentang Citayam Fashion Week

        27 Juli 2022 13:40

    • Foto
      • FOTO - Banjir Aceh Timur

        FOTO - Banjir Aceh Timur

        Senin, 1 Desember 2025 10:07

        FOTO - Operasi zebra Seulawah Polresta Banda Aceh

        FOTO - Operasi zebra Seulawah Polresta Banda Aceh

        Kamis, 20 November 2025 18:31

        FOTO - Fenomena supermoon di Aceh

        FOTO - Fenomena supermoon di Aceh

        Rabu, 5 November 2025 21:25

        FOTO - Penyerahan SK PPPK Tahap II di Aceh

        FOTO - Penyerahan SK PPPK Tahap II di Aceh

        Senin, 3 November 2025 17:19

        FOTO - Percepat musim tanam padi

        FOTO - Percepat musim tanam padi

        Senin, 3 November 2025 13:15

    • Video
      • Pidie Jaya kembali dilanda banjir, belasan desa ikut terdampak

        Pidie Jaya kembali dilanda banjir, belasan desa ikut terdampak

        Kamis, 25 Desember 2025 1:11

        Aceh anggarkan Rp145 miliar untuk percepat pembersihan kawasan bencana

        Aceh anggarkan Rp145 miliar untuk percepat pembersihan kawasan bencana

        Kamis, 25 Desember 2025 0:23

        Pembangkit listrik dari TNI AL bantu layanan kesehatan di Aceh Tamiang

        Pembangkit listrik dari TNI AL bantu layanan kesehatan di Aceh Tamiang

        Rabu, 24 Desember 2025 22:30

        Komitmen TNI AL siap dampingi korban banjir pada masa pemulihan

        Komitmen TNI AL siap dampingi korban banjir pada masa pemulihan

        Senin, 22 Desember 2025 22:58

        Prajurit KRI dr Soeharso dipastikan siap tangani korban banjir Aceh

        Prajurit KRI dr Soeharso dipastikan siap tangani korban banjir Aceh

        Sabtu, 20 Desember 2025 17:10

    Opini

    Pemikiran Deduktif Dan Induktif Para Capres

    Sabtu, 5 Juli 2014 18:11 WIB

    Pemikiran Deduktif Dan Induktif Para Capres

    contoh-surat-suara-pilpres.

    Jakarta, 5/7 (Antara) - Pemilihan Presiden kali ini menjadi sangat menarik bukan hanya karena tajamnya perseteruan antara kedua kubu Capres-Cawapres yang ada melainkan juga karena pola pemikiran yang mereka cuatkan.

    Pemikiran-pemikiran pasangan Prabowo-Hatta menjadi dianggap sebagian orang hanya sebagai retorika dan mimpi-mimpi besar belaka karena beliau berdua dianggap "gagal" menjelaskan detail dari pemikiran-pemikiran yang mereka sampaikan.

    Sebaliknya, sebagian orang lain beranggapan pemikiran-pemikiran pasangan Jokowi-JK sangat terasa hanya bersifat "populis" belaka tanpa adanya kelogisan dari apa yang disampaikan.

    Terlepas dari perseteruan yang semakin tajam dan sudah mulai saling "merobek baju di dada", maka pada akhir dari masa kampanye ini kiranya diperlukan suatu kedewasaan berfikir yang objektif dan berguna bagi pencerahan bangsa ini ke depan.

    Semua pihak harus sadar untuk mengantarkan bangsa ini bisa segera keluar dari pola-pola demokrasi yang bersifat primordial dan rasis. Kita semua harus mau untuk berkaca dan jujur mengakui berbagai kekurangan dan kesalahan kita masing-masing selama ini; karena sejatinya sejarah sudah mencatat bahwa tidak ada satu pihak pun yang benar-benar bersih dan luput dari kesalahan.

    Kita semua juga harus sadar tentang berbagai kekuatan eksternal yang tidak menginginkan bangsa ini menjadi segera maju.

    Mencermati berbagai dinamika yang sedang terjadi selama masa kampanye ini, maka beberapa hal berikut ini barangkali menarik dan baik untuk kita renungkan bersama:

    1. Hakikat Slogan

    Di antara sekian banyak slogan pergerakan yang diajukan masing-masing kubu, maka slogan "Revolusi Mental" yang diusung oleh Jokowi-JK terasa menjadi "hambar" dibandingkan dengan  slogan "Restorasi Indonesia" yang telah diluncurkan oleh Partai Nasdem sejak 4-5 tahun yang lalu.

    Meskipun suatu proses "revolusi" mental adalah diperlukan untuk melakukan suatu proses Restorasi Indonesia namun hakikat "revolusi-mental" tersebut menjadi sangat kecil artinya dibandingkan dengan hakikat "Restorasi Indonesia" yang sudah digaungkan selama ini ioleh Partai Nasdem.

    Atas hal ini, maka dapat dikatakan kubu Jokowi-JK "gagal" berfikir lebih tajam untuk menemukan slogan gerakan yang lebih baik dari slogan salah satu partai yang menjadi koalisinya sendiri.

    Selanjutnya slogan "Kalau Bukan Kita Siapa Lagi" dan "Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi" yang disuarakan oleh Kubu Prabowo-Hatta bukan hanya terasa sangat biasa saja melainkan juga terasa menjadi sangat "njomplang" dengan pemikiran-pemikiran besar yang disuarakan oleh Prabowo-Hatta dalam masa kampanyenya.

    Pemikiran-pemikiran yang bersifat sangat visioner dan kebangsaan yang disuarakan dengan lantang oleh Prabowo selama ini menjadi "terjun-bebas" dengan slogan yang mereka bangun selama kampanye itu.

    Alangkah akan membahananya jika pemikiran-pemikiran yang bersifat visioner dan kebangsaan yang disuarakan Prabowo itu dibungkus dengan slogan (katakanlah) Gerakan Indonesia Raya (yang sekaligus merupakan nama partai Prabowo sendiri); atau untuk menghormati kemajemukan atas adanya koalisi yang ada saat ini maka slogannya bisa diperbesar misalnya menjadi "Gerakan Nusantara Raya".

    Atas hal ini, maka dapat dikatakan bahwa kubu Prabowo pun gagal menemukan slogan yang terbaik untuk mereka.

    2. Perseteruan Orang Pintar.

    Dinamika perseteruan "orang pintar" selama masa kampanye Pilpres menjadi menarik dan perlu untuk kita cermati bersama untuk pembelajaran ke depan; baik perseteruan kelompok resmi pemenangan Capres-Wapres dari kedua kubu ataupun perseteruan para pengamat, para narasumber maupun para simpatisan.

    Terlepas dari berbagai bentuk dan ragam dinamika "permainan" semantik, dialektika maupun propaganda yang bisa kita ikuti di berbagai media masa, maka satu hal yang sangat mencolok selama ini terjadi pada semua pihak adalah dominannya pola berfikir linier.

    Hampir tidak satu pun di antara mereka yang mampu memakai pola berfikir lateral yang dilahirkan dalam kemampuan membangun antitesis untuk menjelaskan berbagai isu yang sedang digulirkan masing-masing pihak.

    Debat antara Anis Baswedan dan Mahfud MD (sebagai kampiun tim pemenangan)  menjadi ibarat pertarungan "petinju kelas berat" dengan "pelatih tinju kelas berat" belaka.

    Keagresifan Anis dalam berdebat menjadi bukan hanya tidak menarik untuk diikuti melainkan juga menjadi "lebay" serta penuh kesinisan dibandingkan dengan respon Mahfud MD yang terlalu kalem, bijak dan berwibawa.

    Demikian juga dengan para moderator dalam debat resmi para Capres-Cawapres, mereka terlihat seperti "tidak merdeka" dan  terlalu berhati-hati dalam memainkan peran untuk menghidupkan perbedatan yang ada.

    Selain pertanyaan-pertanyaan yang mereka bangun hanya bersifat "old-fashion" mereka juga seperti tidak mempunyai ruang untuk mempertajam pertanyaan dan menghangatkan perdebatan.

    Terlepas dari masalah etika-debat  yang mereka sepakati, salah satu hal yang sangat merugikan kita dalam seri debat Capres-Cawapres tersebut  adalah kita sama sekali tidak bisa melihat performa yang optimal dari kedua kubu.

    Jika semua dinamika "perseteruan orang pintar" yang terjadi selama masa kampanye Pilpres tersebut di atas dikaitkan dengan hakekat "pintar" itu sendiri, maka dapat dikatakan bahwa para orang pintar yang terlibat dalam semua proses tersebut di atas secara hakiki  masih gagal untuk  dapat dikatakan sebagai pintar yang sesungguhnya.

    Secara hakikat, suatu kepintaran adalah harus memenuhi delapan kriteria, yaitu: 1, pintar dalam melihat, 2, pintar dalam mendengar, 3 dan 4 pintar dalam berpikir dan pintar dalam merasakan serta memaknai apa yang dilihat dan didengar.

    Kemudian 5, pintar dalam menuliskan apa yang sudah dilihat/didengar/dipikir/dirasakan, 6, pintar dalam
    mengartikulasikan apa yang  dilihat/didengar/dipikir/dirasakan, 7, pintar dalam melakukan pengetahuan dan ilmu yang telah dikuasai dalam 6 tahap sebelumnya dan terakhir adalah 8, pintar untuk mengajarkan/menularkannya pada orang lain.

    Dalam dinamika yang ada selama ini, dengan tidak optimalnya performa para Capres-Cawapres dalam berbagai perdebatan yang ada, maka dapat  dikatakan bahwa para orang pintar tersebut telah "gagal" menjadi pintar untuk menjadikan para Capres-Cawapres yang
    mereka dukung menjadi pintar juga saat dalam proses  perdebatan resmi yang telah ada.

    Meskipun "kegagalan" orang pintar tersebut dapat disembunyikan dibalik  alibi kondisi keterbatasan persiapan waktu kampanye dan dinamika "koalisi mendadak" yang terjadi pada semua kubu, namun dinamika "kegagalan" orang pintar tersebut, saat ini, adalah juga dapat menjadi indikator objektif tentang kemampuan mereka sesungguhnya dalam bekerja sama secara efektif dan cepat.

    3. Pemikiran Deduktif dan Induktif para Capres-Cawapres.

    Secara sederhana, pemikiran-pemikiran yang diajukan Prabowo-Hatta dapat dikatakan sebagai  pemikiran-pemikiran yang bersifat visioner yang harus dimiliki dan dibutuhkan semua bangsa di dunia ini, sedangkan pemikiran-pemikiran yang diajukan Jokowi-JK adalah pemikiran-pemikiran populis yang juga tidak bisa dinafikan
    kebutuhannya untuk menjawab persoalan kebangsaan yang sedang terjadi di negara kita saat ini.

    Kedua pemikiran tersebut adalah sangat diperlukan oleh bangsa kita, namun sayangnya pemikiran-pemikiran tersebut ternyata keluar dari dua kubu yang berbeda.

    Dalam konteks akademis, pola pemikiran Prabowo-Hatta adalah tergolong pemikiran yang bersifat deduktif, sedangkan pemikiran Jokowi-JK adalah tergolong pemikiran yang bersifat induktif.

    Semua bangsa dan negara di muka bumi ini harus memiliki visi yang digaungkan dengan pemikiran-pemikiran yang bersifat deduktif, sedangkan implementasi keseharian juga perlu dilaksanakan secara detail dan bersifat induktif.

    Dalam suatu pembangunan suatu bangsa, kedua pola berfikir dan bertindak itu adalah selalu dibutuhkan, namun demikian  perlu kita sadari bersama bahwa tanpa skenario pembangunan yang baik dan benar, maka pemikiran-pemikiran deduktif hanya akan berujung pada retorika belaka; sedangkan sebaliknya kita juga perlu mengakui bahwa dalam banyak hal pola-pola induktif adalah selalu bersifat "time-consuming" dan cenderung tidak efisien.

    Memperhatikan kondisi yang dimiliki bangsa kita saat ini, maka proses induktif akan punya kecederungan sangat tidak efisien; baik karena kualitas SDM yang dimiliki bangsa ini saat ini maupun karena dinamika eforia reformasi yang masih terus terjadi hingga saat ini.

    Dalam konteks globalisasi saat ini, pemikiran deduktif dan visioner Prabowo-Hatta adalah perlu untuk diartikulasikan secara  taktis dan sistematis. Berbagai pemikiran untuk "mengembalikan" kedaulatan bangsa secara utuh (termasuk kedaulatan ekonomi dalam segala bidang) adalah sangat  mungkin untuk dilakukan sesuai berbagai visi yang mereka canangkan, namun demikian ungkapan semangat Prabowo yang terlalu menggebu selama masa kampanye perlu "direm" dan diartikulasikan secara diplomatis.

    Jika tidak, maka "political-game" yang harus dimenangkan oleh bangsa ini dalam percaturan politik internasional akan "layu sebelum berkembang".

    Ada pun pemikiran induktif  yang diusung Jokowi-JK perlu untuk disiasati efisiensi dan efektifitasnya dalam proses penyelesaian seluruh persoalan bangsa.

    Pilihan Jokowi-JK untuk menunggangi pemikiran populis dalam kampanye pilpres adalah suatu kecerdasan mereka dalam mencari suara dari populasi pemilih yang sebagian besar masih hanya berfikir dan hidup dalam taraf  "bagaimana bisa makan hari ini".

    Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang menjadi ikon program riil dari Jokowi-JK (terlepas dari perdebatan siapa sesungguhnya yang menjadi pemilik orisinil dari program tersebut) adalah diperlukan dan pasti disukai banyak calon pemilih, namun pemikiran tersebut harus secara objektif diukur dan dipetakan efektifitasnya dalam menyelesaikan seluruh persoalan bangsa saat ini.

    Pemikiran tentang "E-system" (e-procurement, e-purchasing, e-monitoring dll) yang dicanangkan oleh Jokowi-JK adalah juga sangat baik dan perlu, namun dalam implementasinya program tersebut harus secara objektif dikatakan tidak bisa menjadi "significant and effective program" untuk menyelesaikan persoalan bangsa dalam masa pemerintahan mereka nanti.

    Implementasi dari pembangunan E-system tersebut setidak-tidaknya akan memakan waktu 3 tahun, yaitu terdiri dari  satu tahun proses membangun "software", satu tahun proses memasang instlasi "hardware" dan setahun proses percobaan.

    Jika Jokowi-JK menang, maka program itupun belum akan bisa mereka laksanakan mulai tahun 2015; yaitu sejalan dengan telah dikuncinya RAPBN pada tahun ini oleh DPR saat ini.

    Atas hal itu, nantinya jika Jokowi menang, maka orang-orang pintar di lingkungan Jokowi-JK perlu untuk bekerja keras untuk mewujudkan janji Jokowi tersebut; jika tidak maka janji Jokowi tersebut hanya akan berujung pada belanja jasa konsultan dan produk IT belaka dan tidak akan menghasilkan uang untuk pembangunan lain.

    Janji Jokowi-JK untuk membangun tol-laut, guna mengatasi masalah transportasi dan distribusi serta harga berbagai material  kebutuhan hidup masyarakat, bukan hanya perlu dipertanyakan tentang kelayakan teknis, waktu dan finansialnya saja, melainkan juga perlu dipertanyakan kebenarannya secara objektif.

    Keberadaan tol-laut, jika mampu diwujudkan dalam 5 tahun masa pemerintahan, barangkali memang akan memperlancar jalur distribusi dan transportasi, namun demikian sangat diragukan akan mampu menurunkan harga secara signifikan.

    Persoalan kemahalan harga di wilayah tengah dan timur Indonesia adalah bukan semata karena kelangkaan infrastuktur perhubungan, melainkan  adalah lebih disebabkan karena ketimpangan sentra produksi
    dan ekonomi.

    Tol-laut hanya akan memperlancar transportasi, namun tidak akan pernah mengurangi jarak transportasi dari wilayah pusat produksi dan ekonomi  di Jawa; sehingga apapun juga biaya distribusi barang pasti akan tetap lebih mahal.

    Selain itu, pemikiran Jokowi-JK yang akan menerapkan politik anggaran dalam membangun keharmonisan pemerintah pusat dan daerah juga adalah hal yang sangat perlu untuk dipertanyakan dan dikoreksi bersama.

    Sejarah bangsa ini telah menunjukkan bahwa politk-anggaran tersebut sudah pernah diimplementasikan Belanda saat jaman penjajahan dulu dan hanya berujung menjadi suatu dinamika "devide et impera" saja, sedangkan pada era reformasi politik anggaran telah melahirkan "perlawanan" yang keras dari daerah kepada pemerintah pusat pula.

    Meskipun semua uraian di atas bisa terasa pedas oleh banyak pihak, namun barangkali hal itu bisa menjadi obat untuk memperbaiki perjalanan kita semua ke depan.

    Untuk menjadikan bangsa ini bisa memilih dengan objektif, maka barangkali akan menjadi sangat baik jika pada sisa masa kampanye ini kedua kubu Capres-Cawapres dapat meresumekan pemikiran mereka dalam tiga kelompok persoalan bangsa kita saat ini, yaitu: bagaimana menyelesaikan permasalahan masa lalu, bagaimana menjawab kebutuhan jangka pendek saat ini, serta bagaimana mereka akan mempersiapkan bangsa untuk menjawab persoalan dan kebutuhan masa datang.

    Kejelian masing-masing kubu dalam membangun benang merah tiga kelompok persoalan bangsa tersebut tentukan dapat menjadi indikator objektif bagi kita dalam melihat kesiapan mereka untuk memimpin bangsa kita lima tahun ke depan. ***1***

    * Salah satu pendiri Perhimpunan Nasionalis Indonesia (Pernasindo), saat ini Ketua Program Studi Pascasarjana Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan Fakultas Kehutanan IPB

    Pewarta: Oleh Dr. Ir. Ricky Avenzora M.Sc.*
    Editor : Salahuddin Wahid
    COPYRIGHT © ANTARA 2014

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    • Whatsapp
    • facebook
    • twitter
    • email
    • pinterest
    • print

    Terpopuler

    Polisi tahan sopir truk antre BBM sebabkan pemotor tewas di Aceh Barat

    Polisi tahan sopir truk antre BBM sebabkan pemotor tewas di Aceh Barat

    Uang donasi dipotong BSI untuk angsuran, surat Pemkab Aceh Tengah tak digubris

    Uang donasi dipotong BSI untuk angsuran, surat Pemkab Aceh Tengah tak digubris

    Kejari Simeulue eksekusi cambuk enam terpidana qanun syariat Islam

    Kejari Simeulue eksekusi cambuk enam terpidana qanun syariat Islam

    Layanan angkutan sampah Pemkab Aceh Barat "lumpuh", sebabkan tumpukan sampah di rumah warga

    Layanan angkutan sampah Pemkab Aceh Barat "lumpuh", sebabkan tumpukan sampah di rumah warga

    Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

    Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

    Top News

    • LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      LKBN ANTARA salurkan kebutuhan dasar untuk korban banjir Aceh Tamiang

      10 jam lalu

    • Bantuan internasional nonpemerintah sudah diizinkan masuk Aceh

      Bantuan internasional nonpemerintah sudah diizinkan masuk Aceh

      22 Desember 2025 13:59

    • Update Banjir Aceh, Emak-emak hadang mobil pengangkut elpiji

      Update Banjir Aceh, Emak-emak hadang mobil pengangkut elpiji

      19 Desember 2025 16:57

    • Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

      Update Bencana Aceh, Mualem: Bendera putih sebagai rasa solidaritas

      18 Desember 2025 15:43

    • Update Bencana Aceh, rumah rusak terdampak bencana 106.058 unit

      Update Bencana Aceh, rumah rusak terdampak bencana 106.058 unit

      16 Desember 2025 19:18

    Antara News aceh
    aceh.antaranews.com
    Copyright © 2025
    • Top News
    • Terkini
    • RSS
    • Twitter
    • Facebook
    • Daerah
    • Teknologi
    • Hiburan
    • Sport
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Politik
    • Dunia
    • Artikel
    • Ketentuan Penggunaan
    • Tentang Kami
    • Pedoman
    • Kebijakan Privasi
    • BrandA
    • ANTARA Foto
    • Korporat
    • PPID
    • www.antaranews.com
    • Antara Foto
    • IMQ
    • Asianet
    • OANA
    notification icon
    Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com