Banda Aceh (ANTARA) - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh menghadirkan Kepala Pembinaan Mental Kodam Iskandar Muda (Kabintaldam IM) Kolonel Inf H Dodo Masdori sebagai pemateri pada diklat pembangunan bidang agama untuk moderasi beragama.
Humas dan Protokol BDK Aceh Nazarullah di Banda Aceh, Selasa, mengatakan diklat tersebut diikuti 60 peserta, terdiri penghulu dan penyuluh serta guru tematik madrasah ibtidaiyah di Aceh.
"Dalam materi yang disampaikan, Kabintaldam IM mengajak mengajak peserta pelatihan bijak dalam menggunakan media sosial. Hal lain yang disampaikan Kabintal IM itu adalah mengenai terorisme, isu khilafah dan komunis," kata Nazarullah.
Nazarullah menyebutkan dalam paparannya, Kolonel Inf H Dodo Masdori undang-undang informasi dan transaksi elektronik banyak menjerat pelanggar, baik dari kalangan sipil maupun dari aparat TNI/Polri dan ASN, karena tidak bijak menggunakan media sosial.
Sedangkan terorisme, kata dia, terorisme merupakan suatu paham dilakukan sekelompok orang untuk menciptakan ketakutan. Pelaku terorisme itu bisa ditindak dengan pidana dalam tatanan hukum di Indonesia yang ditangani langsung oleh Polri.
"Sementara, TNI berkapasitas sebagai satuan untuk membantu Polri dalam penanganan tindakan pemberantasan terorisme," kata Kolonel Inf H Dodo Masdori dalam materinya.
Adapun mengenai isu khilafah yang dilarang di Indonesia, erat kaitannya karena ingin mengubah pancasila sebagai ideologi negara.
"Pancasila pembahasannya sudah final, yang melibatkan para ulama di Indonesia pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Dan Pancasila itu adalah bagian dari pandangan bangsa untuk pemersatu bangsa," ujar perwira menengah TNI tersebut.
Terkait dengan PKI, Kolonel Inf H Dodo Masdori menegaskan komunis dilarang di Indonesia. Larangan tersebut berdasarkan TAP MPR Nomor 25 Tahun 1966. Sepanjang TAP MPR tersebut belum dicabut, maka partai komunis dilarang beraktivitas dalam berbagai hal di Indonesia.
"Kepada para diklat ini, kami ingatkan agar dapat menyampaikan kepada masyarakat yang disuluhi agar berhati-hati, tidak terpapar dengan paham radikalisme dan intoleran, serta terorisme," kata Kolonel Inf H Dodo Masdori.