Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen Karolus Tanati kepada Antara di Jayapura, Sabtu mengakui puluhan tenaga kesehatan yang terjangkit virus corona jenis baru itu tersebar di RSUD Serui dan Puskesmas Serui Kota serta Puskesmas Mareni.
"Memang penularannya kini sudah masif yang sejak diberlakukannya tatanan kehidupan baru hingga menyebabkan pelayanan kesehatan dilakukan secara terbatas," katanya.
Bahkan, katanya, pelayanan kesehatan di Puskesmas Serui Kota ditutup, sedangkan di RSUD Serui dan Puskesma Mareni diberlakukan pelayanan secara terbatas.
Diakui Tanati, secara keseluruhan jumlah positif COVID-19 di Kepulauan Yapen tercatat 164 orang, 27 orang sembuh, tiga orang meninggal dan selebihnya masih menjalani perawatan.
Tanati menjelaskan sebanyak134 orang yang positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan itu, delapan orang di antaranya dirawat di RSUD Serui, sedangkan 126 lainnya melakukan isolasi mandiri.
Menurut dia, RSUD Serui bukan rumah sakit rujukan COVID-19, namun karena pasien positif corona membutuhkan penanganan serius, maka rumah sakit tersebut akhirnya juga merawat pasien positif.
"Kami tidak bisa mengevakuasi pasien positif ke rumah sakit rujukan yang ada di Biak dan Nabire karena selain tidak ada transportasi yang mau mengangkut pasien positif, juga rumah sakit di kedua daerah itu tidak mau menerima," kata Karolus Tanati.