Lhoksukon (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengunjungi kawasan lokasi banjir di Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Kamis.
Menggunakan pesawat CN 295 TNI Angkatan Udara, Doni Monardo beserta rombongan tiba di Bandara Malikussaleh sekitar pukul 12.05 WIB.
Dari Bandara Malikussaleh, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo di dampingi di antaranya Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro, Bupati Aceh Utara H. Muhammad Thaib bersama rombongan menuju ke lokasi banjir.
Setiba di lokasi, Kepala BNPB dan rombongan melihat kondisi Kantor Koramil 06/Lhoksukon yang hampir 90 persen terendam banjir.
Kemudian dari Koramil berjalan kaki menuju seputaran untuk melihat rumah warga yang terkena banjir, dilanjutkan melihat tanggul di Desa Kuta Lhoksukon.
Juga mengunjungi Pos Pelayanan Kesehatan TNI-AD Kesrem TK IV Lhokseumawe, dan sempat singgah di tanggul yang jebol di Desa Paya Beurandang, Kecamatam Tanah Luas di sisi jalan Medan- Banda Aceh sebelum akhirnya kembali ke Bandara Malikussaleh.
Di Bandara Malikussaleh, Doni Monardo menyerahkan bantuan secara simbolis untuk 6 kabupaten/ kota di Aceh yang diterima langsung oleh Bupati, Wali Kota maupun yang mewakilinya.
Masing- masing Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp 1 miliar ditambah 200 juta dari Kementerian Sosial, Aceh Timur Rp 1 miliar, Bener Meriah Rp 500 juta, Aceh Tenggara Rp 500 juta, sementara Subulussalam dan Lhokseumawe menerima alat kesehatan dari BNPB.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dalam siaran persnya mengatakan, bahwa hasil rapat pihaknya dengan sejumlah Bupati/Wali Kota disepakati untuk memisahkan para korban banjir.
"Karena bisa jadi yang sehat sudah memiliki riwayat COVID, tetapi tidak diketahui. Apabila ini disatukan berdampak kepada yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan balita, itu wajib dipisahkan," tegas Doni Monardo dalam keterangan tertulis diterima di Aceh Utara, Kamis malam.
Selain itu Kepala BNPB juga mengatakan dirinya telah melihat langsung dari udara bahwa masih adanya muara sungai dangkal dan penyempitan aliran sungai di daerah tersebut.
Karenanya, BNPB akan memberikan dukungan kerjasama dengan pihak Kementerian PUPR untuk mencari solusi guna mempercepat agar air yang ada di sungai segera mengalir ke laut tanpa hambatan seperti dangkal dan sempitnya aliran sungai di daerah itu.
Pihaknya juga berterima kasih kepada tim gabungan baik TNI, Polri, BPBD dan sukarelawan lainnya yang telah bekerja keras untuk memberikan berbagai bantuan kepada para korban banjir, termasuk juga Wakil Menteri PUPR yang berkunjung untuk meninjau langsung.
Presiden Jokowi, kata Doni Monardo, telah memberikan instruksi kepada BNPB untuk ikut membantu daerah-daerah yang berdampak longsor banjir untuk ditanami dengan tanaman vetiver.
"Ini tidak terlalu sulit kita dapatkan terutama di beberapa daerah yang sudah sekian tahun terakhir memproduksi," sebutnya.
"Kemudian mencegah tidak ada lagi penebangan-penebangan ilegal, semua pihak harus kerjasama antar unsur yang ada untuk bisa menjaga dan melakukan penghijauan ditingkatkan kembali dan masyarakat yang masih melakukan upaya-upaya menebang tanaman pohon ini harus kita cegah," jelasnya.