Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Aceh Dyah Erti Idawati memuji perjuangan para perempuan Aceh di tengah pandemi COVID-19 atas perannya yang cukup besar dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Sisi lain perjuangan perempuan dalam menghentikan penyebaran COVID-19, mulai dari membimbing keluarga saat berada dirumah, tulang punggung bagi keluarga hingga menjadi garda terdepan pencegahan dan penyembuhan COVID-19," kata Dyah Erti Idawati pada acara puncak peringatan hari ibu ke 92, di Banda Aceh, Selasa.
Dyah mengatakan, sejarah perjuangan dan kehebatan perempuan Aceh telah mengakar sejak berabad-abad silam. Aceh disebut selalu melahirkan generasi perempuan tangguh mulai dari masa kerajaan hingga saat ini.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa Aceh tercatat dalam sejarah telah melahirkan perempuan-perempuan pejuang yang ikut berperang melawan penjajah, diantaranya Laksamana Malahayati yang terkenal sebagai pemimpin armada Inong Balee dilengkapi lebih 100 kapal perang dengan 2.000 pasukan," ujarnya.
Selain itu, Dyah juga menyebut Cut Nyak Dhien, pahlawan perempuan yang dikenal sebagai pejuang berhati baja karena bersikeras terus melakukan perlawanan terhadap Belanda. Demikian juga Cut Meutia, Pocut Meurah Intan dan Pocut Baren, jiwa dan semangat perjuangan mereka dalam merebut kemerdekaan disebut tidak kalah dengan kaum laki-laki.
Karena itu, menurut Dyah, sangat disayangkan apabila perempuan masa kini masih harus menghadapi berbagai ketimpangan, mulai dari mengakses, berpartisipasi, ikut menentukan arah, serta menikmati manfaat pembangunan.
Kata Dyah, dalam hasil survei UN-Women menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender serta dapat mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).
Untuk itu, lanjut Dyah, dalam peringatan hari ibu yang setiap tahunnya dirayakan ini merupakan bentuk penghargaan kepada perempuan Indonesia dari masa ke masa.
"Peringatan hari ibu ke-92 tahun 2020 hari ini dimaksudkan untuk mengenang dan menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya pemahaman dan penghayatan, serta arti perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kebangkitan Bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," kata Dyah.
Dyah juga menyebut, secara umum peringatan hari ibu ini bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat, bahwa perspektif perempuan berdaya dapat dicapai dan dilakukan oleh setiap kaum hawa sebagai bentuk kesetaraan dan keadilan dengan tujuan mewujudkan harmoni antara laki-laki dan perempuan.
Peringatan hari ibu ke-92 ini mengusung tema utama perempuan berdaya, Indonesia maju. Karena itu, lanjut Dyah, di Aceh juga mengangkat tema khusus tentang perjuangan perempuan di era tatanan baru (new normal).
"Perempuan pejuang-perjuanganku bagian sejarah perjuangan bangsaku," demikian ujar istri Gubernur Aceh ini.
Ketua TP PKK puji perjuangan perempuan Aceh di masa pandemi
Selasa, 22 Desember 2020 15:48 WIB