Banda Aceh (ANTARA) - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Banda Aceh bersama segenap kader menyatakan sikap menolak kongres luar biasa (KLB) yang mengatasnamakan partai tersebut di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara beberapa waktu lalu.
“Kami segenap kader dan pengurus DPC Demokrat Banda Aceh menolak KLB Demokrat Sibolangit, dan menolak Moeldoko sebagai ketua umum versi KLB di Sumatera Utara,” tegas Ketua DPC Demokrat Banda Aceh Arief Fadillah di Banda Aceh.
Arief Fadillah menilai kongres luar biasa mengatasnamakan Partai Demokrat tersebut ilegal dan tidak sesuai konstitusi. Oleh karena itu, pengurus dan kader Partai Demokrat Banda Aceh tetap setia kepada pengurus pusat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Arief mengibaratkan kesetiaan itu seperti hitam dan putih. Pengurus dan kader Partai Demokrat Banda Aceh menegaskan bukan abu-abu. Militansi dan loyalitas tanpa batas kepada kepengurusan AHY dan Teuku Riefky Harsya (TRH).
“Kami bersama SBY, kami bersama AHY, kami bersama TRH, kami bersama Partai Demokrat pengurus hasil kongres 2020. Kami menolak KLB Deli Serdang, kami menolak Moeldoko, kami menolak DPP Demokrat hasil KLB abal-abal,” kata Mantan Ketua DPRK Banda Aceh tersebut.
Lebih lanjut Arief Fadillah menegaskan DPC Partai Demokrat Kota Banda Aceh bertekat mempertahankan AHY sebagai ketua umum DPP yang sah sampai titik darah penghabisan.
Arief Fadillah yang juga Ketua DPRK Banda Aceh Periode 2014-2019 itu menyerukan kepada seluruh kader bersatu menyelamatkan Partai Demokrat dan menyelamatkan demokrasi Indonesia.
“Saya tegaskan sekali lagi, kami DPC Demokrat Banda Aceh solid mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Kami tetap satu mendukung kepemimpinan AHY yang dipilih secara sah dan sesuai AD/ART,” pungkas Arief Fadillah.
Tanggapi KLB Sibolangit. Ini sikap DPC Partai Demokrat Banda Aceh
Sabtu, 13 Maret 2021 17:39 WIB