Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempabumi yang terjadi di Provinsi Lampung bermagnitudo 5,2 pada Senin pukul 08.52.25 WIB disebabkan aktivitas subduksi dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG melaporkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,62 LS dan 104,55 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21 km arah Barat Daya Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada kedalaman 110 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Bambang lebih lanjut menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi tersebut dirasakan di daerah Liwa dan Tanggamus II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“Hingga pukul 09.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujar Bambang.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, Bambang mengimbau untuk dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
BMKG sebut gempa Lampung akibat subduksi dan tak berpotensi tsunami
Senin, 12 April 2021 10:20 WIB