Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 22 pemudik yang hendak masuk wilayah Provinsi Aceh menjalani pemeriksaan COVID-19 dengan cara tes usap antigen di pos perbatasan dengan Sumatera Utara di Kabupaten Aceh Tamiang.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani di Banda Aceh, Rabu, mengatakan dari 22 pemudik yang menjalani tes usap antigen, seorang di antaranya dinyatakan reaktif.
"Yang reaktif berinisial IBS, warga Tanjung Pura, Sumatera Utara. Kita sudah berkoordinasi dengan petugas Dinas Kesehatan bertugas di pos perbatasan membawa yang bersangkutan ke GOR Aceh Tamiang untuk isolasi mandiri," kata Kombes Pol Dicky Sondani.
Didampingi Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Dirlantas Polda Aceh itu mengatakan adanya seorang warga yang reaktif saat pemeriksaan di pos perbatasan merupakan efek mobilitas tinggi masyarakat menjelang lebaran.
Perwira menengah Polri itu mengatakan petugas gabungan terdiri dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya terus melakukan penjagaan ketat di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara.
"Penjagaan ketat ini untuk mengantisipasi masyarakat yang nekat melakukan mudik menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Penjagaan ketat merupakan pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait larangan mudik yang berlangsung 6 sampai 17 Mei mendatang," kata Kombes Pol Dicky Sondani.
Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan hingga minus satu Idul Fitri masih ditemukan ada masyarakat yang nekat melintasi perbatasan untuk melakukan mudik. Padahal, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik.
Oleh karena itu, Kombes Pol Dicky Sondani mengimbau masyarakat tidak memaksakan mudik karena di perbatasan tetap dilakukan pemeriksaan dan tes usap antigen sebelum diputar balik oleh petugas.
"Sebenarnya, kita sangat diuntungkan dengan adanya penyekatan di perbatasan. Karena itu merupakan filter pertama sebagai bentuk upaya pencegahan penularan COVID-19. Kita tidak ingin terjadi lonjakan COVID-19 usai lebaran," pungkas Kombes Pol Dicky Sondani.