Seorang nelayan meninggal dunia disambar petir saat melaut di Selat Malaka, perairan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Kapolsek Peureulak AKP Pidinal Limbong di Aceh Timur, Jumat, mengatakan korban bernama Muhammad Jamil (40), warga Desa Seumatang Muda Itam, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
"Kejadian terjadi, Kamis, (3/6) sekira pukul 08.30 WIB. Saat itu korban bersama adiknya Muhammad Nadir (24), mencari ikan di laut," kata AKP Pidinal Limbong.
Keduanya berangkat dari rumah mereka sekira pukul 03.00 WIB, menempuh perjalanan selama dua jam menggunakan sampan. Cuaca ketika itu gerimis.
"Setelah berlayar kurang lebih 12 mil dari daratan, korban bersama adiknya melepas jaring ikan. Saat keduanya menarik jaring ikan, cuaca gerimis disertai angin dan petir," kata AKP Pidinal Limbong.
Menurut penuturan Muhammad Nadir, saat menarik jaring ke sampan, tiba-tiba petir menyambar korban. Seketika korban terjatuh ke laut.
Melihat hal tersebut, Muhammad Nadir langsung meloncat ke laut menyelamatkan korban dan mengangkatnya ke atas sampan.
Dalam keadaan panik, Muhammad Nadir melihat korban tidak sadarkan diri dan sampan dalam keadaan pecah pada bagian depan akibat sambaran petir.
"Korban yang saat itu dalam keadaan tidak sadarkan diri langsung dibawa Muhammad Nadir ke tepian," kata Kapolsek Peureulak.
Muhammad Nadir tiba di tempat penyadaran perahu di Desa Seumatang Muda Itam pukul 11.00 WIB dan langsung meminta pertolongan warga mengevakuasi korban.
Kemudian, warga membawa korban ke RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.
Setibanya di rumah sakit tersebut, petugas medis menyatakan korban telah meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami sejumlah luka akibat sambaran petir, di antaranya luka pada leher bagian kanan, telinga bagian kanan dan bahu.
"Selanjutnya, korban dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan di TPU Desa Seumatang Muda Itam, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur," kata AKP Pidinal Limbong.