Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin membantah ada kontak tembak selama sepekan untuk pencarian pelaku penculikan dan pembunuhan dua anggota unit intel Kodim 0103/Aceh Utara di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh.
"Tidak benar isu itu yang banyak beredar di media sosial dan broadcast di BBM. Tidak pernah terjadi kontak tembak," tegas Danrem kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Makoramil Nisam Antara, Minggu.
Ditambahkan Danrem, upaya pengejaran dan pencarian terhadap kelompok bersenjata pelaku penculikan dan pembunuhan masih terus dilakukan.
Akan tetapi, kehadiran Polisi dan TNI tidak hanya berkonsentrasi pada upaya pencarian pelaku semata, namun juga fokus untuk menjaga keamanan dan ketenangan rakyat agar tetap merasa aman dan tenteram, katanya.
Menurut dia, keberhasilan Ayah Mud meloloskan diri dari sekapan kelompok Din Minimi, juga tidak terlepas dari keberadaan personel Polri dan TNI yang terus melakukan pengejaran dan pencarian keberadaan pelaku.
Saat disinggung apakah sudah teridentifikasi kelompok yang melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap dua prajurit TNI, Danrem mengatakan masih belum bisa dipastikan. "Tetapi kita memperkirakan mereka berjumlah 17 orang," jelasnya.
Danrem juga membantah bahwa pihaknya telah melarang masyarakat yang akan pergi ke kebun sebagaimana isu yang beredar selama ini saat proses perburuan para pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap dua anggota TNI dari Kodim 0103 Aceh Utara.
"Kita tidak melarang masyarakat untuk pergi ke kebunnya. Namun kita meminta kepada mereka untuk berhati-hati, karena saat ini pihak Polisi dan TNI sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang telah mengganggu ketenangan dan ketenteraman," katanya.
Pewarta Antara melaporkan sejauh perjalanan dari dan menuju ke Ibukota Kecamatan Nisam Antara, aktivitas masyarakat berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan upaya Polisi dan TNI yang sedang melakukan perburuan kelompok bersenjata pelaku penculikan dan pembunuhan dua anggota intel Kodim 0103/Aceh Utara.
"Tidak benar isu itu yang banyak beredar di media sosial dan broadcast di BBM. Tidak pernah terjadi kontak tembak," tegas Danrem kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Makoramil Nisam Antara, Minggu.
Ditambahkan Danrem, upaya pengejaran dan pencarian terhadap kelompok bersenjata pelaku penculikan dan pembunuhan masih terus dilakukan.
Akan tetapi, kehadiran Polisi dan TNI tidak hanya berkonsentrasi pada upaya pencarian pelaku semata, namun juga fokus untuk menjaga keamanan dan ketenangan rakyat agar tetap merasa aman dan tenteram, katanya.
Menurut dia, keberhasilan Ayah Mud meloloskan diri dari sekapan kelompok Din Minimi, juga tidak terlepas dari keberadaan personel Polri dan TNI yang terus melakukan pengejaran dan pencarian keberadaan pelaku.
Saat disinggung apakah sudah teridentifikasi kelompok yang melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap dua prajurit TNI, Danrem mengatakan masih belum bisa dipastikan. "Tetapi kita memperkirakan mereka berjumlah 17 orang," jelasnya.
Danrem juga membantah bahwa pihaknya telah melarang masyarakat yang akan pergi ke kebun sebagaimana isu yang beredar selama ini saat proses perburuan para pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap dua anggota TNI dari Kodim 0103 Aceh Utara.
"Kita tidak melarang masyarakat untuk pergi ke kebunnya. Namun kita meminta kepada mereka untuk berhati-hati, karena saat ini pihak Polisi dan TNI sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang telah mengganggu ketenangan dan ketenteraman," katanya.
Pewarta Antara melaporkan sejauh perjalanan dari dan menuju ke Ibukota Kecamatan Nisam Antara, aktivitas masyarakat berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan upaya Polisi dan TNI yang sedang melakukan perburuan kelompok bersenjata pelaku penculikan dan pembunuhan dua anggota intel Kodim 0103/Aceh Utara.