Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh memproyeksikan ekonomi di provinsi itu pada triwulan IV-2021 akan tumbuh 5,41 persen menyusul maksimalnya realisasi belanja pada Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2021 hingga akhir tahun.
"Ekonomi Aceh masih sangat bergantung pada belanja pemerintah sehingga saat program pemerintah berjalan maka akan ikut berdampak langsung pada sektor ekonomi," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2021 tersebut meningkat drastis dibanding pencapaian pada triwulan III-2021 yang tumbuh 2,01 persen.
"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Aceh tumbuh positif untuk tahun 2021 yaitu mencapai 2 persen," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah Aceh dan kabupaten/kota dapat memetakan potensi ekonomi, selain sektor pertanian dan perdagangan yang selama ini menjadi penopang perekonomian daerah.
"Pemerintah daerah harus melihat potensi ekonomi yang tepat yang ada di daerah masing-masing untuk dikembangkan guna menghadirkan nilai tambah bagi daerah dan masyarakat sekitar," katanya.
Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi, menurut dia, Aceh juga membutuhkan industri pengolahan terutama yang berkaitan dengan sektor konsumsi, mengingat konsumsi di wilayah ini tumbuh tinggi.
"Aceh punya potensi untuk pengembangan ekonomi dan memiliki bahan baku yang lengkap, sehingga saat adanya industri pengolahan akan memberi dampak pada semua sektor," katanya.