Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah elemen mahasiswa di Aceh Barat berunjukrasa di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dan kantor bupati setempat di Meulaboh, Senin.
“Aksi ini kami lakukan guna menuntut penyelesaian kasus kekerasan seksual terhadap anak di Aceh Barat,” kata koordinator aksi Alfarabi Harley di Meulaboh, Senin.
Alfarabi menjelaskan aksi yang digelar tersebut juga bagian mempertanyakan kejelasan penyelesaian kasus kekerasan seksual (rudapaksa), terhadap seorang anak di Aceh Barat yang penyelesaiannya dinilai sudah terlalu lama.
Dalam aksi tersebut mahasiswa juga mendesak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Barat, agar menyediakan ruang khusus terhadap penyelesaian kasus pelecehan seksual terhadap anak atau perempuan.
Mahasiswa juga meminta psikolog anak yang disediakan di Dinas DP3AKB Aceh Barat agar lebih berkompeten, sehingga penanganan kasus pelecehan seksual yang terjadi agar dapat diselesaikan dengan baik, serta sejumlah persoalan lainnya.
Alfarabi mengatakan pihaknya menggelar aksi agar penyelesaian terhadap kasus pelecehan seorang akan di bawah umur yang terjadi di Aceh Barat, agar mendapatkan kejelasan yang pasti secara hukum.
Ada pun elemen yang menggelar aksi tersebut terdiri dari Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Aceh Barat, Gerakan Perempuan Tolak Kekerasan Seksual Terhadap Anak (GERTAK) Aceh Barat, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP Universitas Teuku Umar Meulaboh, serta elemen lainnya.
Mahasiswa demo tuntut penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak di Aceh Barat
Senin, 8 November 2021 12:06 WIB