Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Mulyadi menyatakan 46 persen dari total koperasi di provinsi itu tidak aktif.
"Koperasi merupakan salah satu penggerak ekonomi rakyat. Secara nasional kontribusi koperasi untuk kesejahteraan rakyat juga belum sesuai harapan," katanya di sela-sela peringatan Hari Koperasi Ke-68 Tahun 2015 di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan koperasi merupakan pilar ekonomi rakyat dan soko guru ekonomi bangsa.
Pihaknya bertekad untuk bekerja keras dalam memberikan kontribusi positif dalam memajukan koperasi di Tanah Rencong melalui berbagai kebijakan.
Menurut dia, lemahnya kesadaran dan semangat pelaku usaha untuk menggerakan sektor koperasi juga menjadi salah satu penyebab.
"Koperasi akan membantu kegiatan usaha, mulai dari permodalan hingga pemasaran," katanya.
Ia menambahkan, pembubaran ribuan koperasi di Aceh akhir-akhir ini juga bagian dari upaya perbaikan.
Pihaknya berharap peringatan HUT tersebut menjadi momentum untuk evaluasi dan gerakan Koperasi Aceh agar bangkit bersama-sama melakukan pembenahan dan melahirkan kebijakan strategis.
Ia juga akan berupaya membangun koperasi berkualitas dan mampu berperan dalam perekonomian Aceh, bukan saja sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.
Gubernur Aceh, yang diwakili Asisten Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh, Azhari mengajak untuk terus meningkatkan semangat kerja sama dan bersinergis seluruh gerakan koperasi untuk meningkatkan tatanan ekonomi rakyat serta untuk mendorong gerakan koperasi dalam mewujudkan misi menyejahterakan gerakan koperasi.
"kita ingin membangun koperasi berkualitas yang besar, sehat, kuat, mandiri, dan handal serta sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya," katanya.
Pemerintah Aceh juga berkomitmen untuk meningkatkan peran dalam membangun koperasi melalui berbagai kebijakan dan program baik yang bersifat peningkatan sumber daya manusia (sdm) koperasi, pembiayaan, pemasaran, keuangan dan teknologi.
"Koperasi merupakan salah satu penggerak ekonomi rakyat. Secara nasional kontribusi koperasi untuk kesejahteraan rakyat juga belum sesuai harapan," katanya di sela-sela peringatan Hari Koperasi Ke-68 Tahun 2015 di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan koperasi merupakan pilar ekonomi rakyat dan soko guru ekonomi bangsa.
Pihaknya bertekad untuk bekerja keras dalam memberikan kontribusi positif dalam memajukan koperasi di Tanah Rencong melalui berbagai kebijakan.
Menurut dia, lemahnya kesadaran dan semangat pelaku usaha untuk menggerakan sektor koperasi juga menjadi salah satu penyebab.
"Koperasi akan membantu kegiatan usaha, mulai dari permodalan hingga pemasaran," katanya.
Ia menambahkan, pembubaran ribuan koperasi di Aceh akhir-akhir ini juga bagian dari upaya perbaikan.
Pihaknya berharap peringatan HUT tersebut menjadi momentum untuk evaluasi dan gerakan Koperasi Aceh agar bangkit bersama-sama melakukan pembenahan dan melahirkan kebijakan strategis.
Ia juga akan berupaya membangun koperasi berkualitas dan mampu berperan dalam perekonomian Aceh, bukan saja sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran.
Gubernur Aceh, yang diwakili Asisten Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh, Azhari mengajak untuk terus meningkatkan semangat kerja sama dan bersinergis seluruh gerakan koperasi untuk meningkatkan tatanan ekonomi rakyat serta untuk mendorong gerakan koperasi dalam mewujudkan misi menyejahterakan gerakan koperasi.
"kita ingin membangun koperasi berkualitas yang besar, sehat, kuat, mandiri, dan handal serta sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya," katanya.
Pemerintah Aceh juga berkomitmen untuk meningkatkan peran dalam membangun koperasi melalui berbagai kebijakan dan program baik yang bersifat peningkatan sumber daya manusia (sdm) koperasi, pembiayaan, pemasaran, keuangan dan teknologi.