Banda Aceh (ANTARA) - Pabrik semen Solusi Bangun Andalas (SBA) Aceh meraih peringkat hijau pada program penilaian peringkat kinerja perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas pengelolaan lingkungan.
“Alhamdulillah, Proper hijau ini merupakan pengakuan dan prestasi atas upaya pengelolaan lingkungan," kata General Manager pabrik SBA Aries Budi Djajarianto, di Aceh Besar, Jumat.
Aries mengatakan, KLHK menginisiasi Proper ini sejak tahun 1995 untuk mendorong pelaku industri meningkatkan pengelolaan lingkungan dalam operasionalnya.
Berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan, kata Aries, Proper menetapkan peringkat secara berjenjang yaitu emas, hijau dan biru untuk kinerja pengelolaan lingkungan yang baik, serta merah dan hitam untuk kinerja pengelolaan yang dinilai buruk.
"Sebagai bagian dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, SBA secara konsisten menjalankan operasional sesuai misi perusahaan yaitu fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan," ujarnya.
Kata Aries, SBA Aceh sudah mampu melampaui persyaratan (beyond compliance) yang mencakup penerapan sistem manajemen lingkungan, upaya efisiensi energi, upaya penurunan emisi, pemanfaatan sumber daya secara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery).
Kemudian, penerapan dalam pengelolaan limbah B3 dan non B3, konservasi air, penurunan beban pencemaran air limbah, perlindungan keanekaragaman hayati dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR) yang baik.
Aries menuturkan, saat ini SBA juga melakukan program efisiensi dalam pengelolaan lingkungan. Beberapa diantaranya yakni penghematan penggunaan air bersih hingga 276.640,8 M3 melalui instalasi fasilitas daur ulang air untuk proses pendinginan mesin.
Selanjutnya, efisiensi energi pada fasilitas pengolahan bahan baku produksi, serta penurunan emisi karbon melalui penggunaan strength enhancer untuk menurunkan faktor terak.
Tak hanya itu, lanjut Aries, SBA juga melakukan reklamasi dan edukasi operasional berkelanjutan di area bekas tambang siltstone seluas 1.000 M2 yang melintasi tiga desa yaitu Naga Umbang, Anek Paya dan Desa Lampaya di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
"Melalui penanaman kembali, SBA telah menghijaukan area tambang siltstone seluas total 7,1 hektare, dan 15,2 hektare untuk area tambang limestone," katanya.
Aries menambahkan, selain kegiatan operasional, SBA juga berbagi wawasan praktek pertambangan yang baik dengan kalangan akademisi dalam rangkaian kegiatan quarry day 2021.
Kegiatan tersebut diadakan melalui web seminar serta penyerahan dummy bahan peledak kepada program studi teknik pertambangan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
"Hal ini untuk mendukung kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah terkait bahan peledak dan memahami perencanaan bahan peledak yang baik dalam kegiatan operasional tambang," demikian Aries.