Banda Aceh (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bireuen segera menerapkan pendidikan pengembangan skill industri nilam dan atsiri lainnya untuk memberikan nilai tambah terhadap pelajar setempat.
"Kami akan undang Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh untuk memberikan pelatihan kepada siswa-siswi SMK di Bireuen," kata Kepala Cabang Pendidikan (Kacabdin) Bireuen, Abdul Hamid, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Abdul Hamid saat melakukan studi banding ke ARC USK Banda Aceh bersama Kepala SMK se Kabupaten Bireuen. Kunjungan tersebut merupakan upaya pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis keunggulan daerah.
Baca juga: ARC USK Aceh kuatkan UMKM anak muda berbasis minyak nilam
Hamid menyampaikan, sekolah vokasi seperti SMK di Bireuen memang sudah memerlukan sentuhan inovasi agar bisa mengembangkan skill siswa secara lebih baik.
Karena itu, pihaknya melakukan studi banding ini untuk melihat bagaimana ARC memberikan nilai tambah melalui teaching industri nilam dan jenis atsiri lainnya.
"Kami ketahui, dalam lima tahun terakhir ARC sendiri telah berhasil mengembangkan inovasi hulu-hilir nilam," ujarnya.
Baca juga: ARC USK kejar target permintaan ekspor 30 ton minyak nilam ke Prancis
Tak hanya itu, lanjut Hamid, ARC USK juga telah mampu mengembangkan skill mahasiswa serta berbagai produk turunan yang memberi nilai tambah besar untuk masyarakat Aceh.
"Maka, kami ingin apa yang telah dilakukan ARC dapat ditularkan ke sekolah umum dan SMK di Bireuen, sehingga dapat dikembangkan skill siswa serta produk inovasi yang menjadi kebanggaan daerah," kata Hamid.
Sementara itu, Koordinator Program Magang Teaching Industry ARC USK Dr Zulfachrizal menjelaskan ARC memang ingin berkontribusi kepada masyarakat Aceh melalui ilmu pengetahuan dan teknologi khusus inovasi hulu-hilir nilam Aceh.
Baca juga: USK komit bantu masyarakat Aceh Besar kembangkan inovasi nilam
"Di ARC berhimpun sekitar 56 orang pakar dari berbagai disiplin ilmu, sehingga bisa memberikan penguatan untuk berbagai aspek inovasi nilam dari hulu hingga hilir," kata Zulfachrizal.
Kata dia, dalam lima tahun terakhir banyak inovasi yang telah dilakukan, serta pemberian pelatihan terhadap masyarakat, bukan hanya warga Aceh, tetapi juga dari berbagai provinsi di Indonesia.
"Transfer iptek terkait atsiri untuk masyarakat merupakan salah satu fokus dari program ARC," demikian Zulfachrizal.
Dalam kunjungan tersebut juga dilakukan peninjauan ke laboratorium proses ARC, unit penyulingan, ware house distilasi molekuler dan fraksinasi, serta rumah produksi berbagai produk turunan atsiri.
Studi ke ARC, sekolah di Bireuen bakal kembangkan pendidikan industri nilam
Kamis, 24 Februari 2022 12:09 WIB
Kami ketahui, dalam lima tahun terakhir ARC sendiri telah berhasil mengembangkan inovasi hulu-hilir nilam