Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melakukan penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) anak muda Aceh yang berbasis minyak nilam, hingga membantu proses pemasarannya.
"Kita konsen dalam penguatan UMKM berbasis minyak nilam, melatih anak muda di Aceh untuk bisa menjual produknya," kata Ketua ARC USK Dr Syaifullah Muhammad, di Banda Aceh, Jumat.
Baca juga: ARC USK kejar target permintaan ekspor 30 ton minyak nilam ke Prancis
Saifullah mengatakan, penguatan UMKM berbasis minyak nilam tersebut perlu dilakukan agar kedepannya minyak nilam Aceh tidak semuanya di ekspor keluar negeri, melainkan juga dapat diproses sendiri oleh masyarakat Aceh.
Jika dapat diproses sendiri, kata Saifullah, maka akan memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja baru, serta menjadi income generating (peningkatan nilai aset) terhadap pemuda muda di Aceh.
Baca juga: ARC beli nilam petani Aceh Selatan untuk parfum
Saifullah menyampaikan, sejauh ini ARC USK sendiri telah melakukan pembinaan terhadap 40 UMKM anak muda berbasis minyak nilam yang tersebar di seluruh Aceh.
"Sudah ada juga UMKM yang menghasilkan produksi seperti parfum, lotion, medicated oil seperti freshcare, dan mereka menjualnya," ujarnya.
Selain pembinaan, lanjut Saifullah, ARC USK juga membantu untuk memasarkan produk hasil UMKM para anak tersebut melalui galeri penjualan produk milik ARC sendiri.
Baca juga: ARC USK Banda Aceh harap pemerintah perhatikan program atsiri
"Jadi produk minyak nilam anak-anak muda yang kita bina ini juga kita bantu jual di galeri ARC," katanya.
Dalam kesempatan ini, Saifullah menyampaikan bahwa ARC memiliki kekuatan pada proses verifikasi. Di mana minyak nilam itu dapat dimurnikan lagi dengan meningkatkan kandungan patchouli alkohol dalam minyak nilam tersebut.
"Setelah itu kita baru membuat produk turunannya seperti parfum, body lotion, hand sanitizer serta berbagai produk minyak nilam lainnya," demikian Saifullah.