"Aceh memiliki lahan yang luas dan tanah yang subur sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan," katanya usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan setelah pulang dari Aceh nantinya, dirinya akan mendorong pemerintah atau swasta di Jepang untuk datang dan berinvestasi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Pihaknya juga akan berupaya melakukan investasi di sejumlah sektor di Aceh dengan menggunakan skema bantuan dana, sehingga berbagai pembicaraan dalam pertemuan dengan Gubernur Aceh itu dapat terwujud.
"Lebih 220 ribu orang menjadi korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami pada Desember 2004, tujuan kami ke sini juga salah satu upaya melakukan sesuatu untuk masyarakat Aceh," katanya.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyambut baik tawaran kerja sama dan ketertarikan investasi pada sejumlah sektor ekonomi yang disampaikan oleh Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai.
"Kita menyambut baik tawaran kerja sama investasi seperti sektor pertanian, kesehatan, kelauatan, penghijauan dan pendidikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut terhadap berbagai rencana investasi yang muncul dalam pembicaraan tersebut.
Dalam kunjungan beberapa hari ke Provinsi Aceh, Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai bersama rombongan melaksanakan sejumlah kegiatan di antaranya ziarah ke kuburan massal korban Tsunami Lambaro dan mengunjungi Museum Tsunami Aceh.