Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Sejumlah personil TNI melakukan fogging (pengasapan) di asrama TNI di Kecamatan Banda Sakti untuk mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Inf Eka Octavian Wahyu Cahyono melalui Kepala Staf Teritorial, Kapten Arm Gunawan Supriyanto di Lhokseumawe, Jumat mengatakan, kegiatan fogging tersebut di asrama TNI Desa Kampung Jawa Lama dan Hagu Selatan.
"Kegiatan ini kita lakukan untuk mengantisipasi maraknya penyakit DBD, sehingga ada beberapa tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk harus difogging," ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan, pihaknya mengkhawatirkan wabah tersebut menjadi kejadian luar biasa (KLB), sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini, baik melalui fogging dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila lingkungan sudah bersih, maka penyakit DBD tidak akan menyerang masyarakat. Biasanya nyamuk-nyamuk tersebut bersarang ditempat air tegenang, terutama disaat musim hujan perlu dilakukan antisipasi.
"Kalau lingkungan kita sudah bersih maka nyamuk-nyamuk penyebab DBD itu tidak akan menyerang masyarakat, makanya kebersihan lingkungan ini sangat penting agar bisa terhindar dari penyakit tersebut," tutur Gunawan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mencatat pada awal tahun 2016 telah ditemukan 12 kasus DBD di daerah setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Herliza, mengatakan selama tahun 2015 terjadi 115 kasus DBD dan tahun 2014 terjadi 128 kasus dan satu orang yang meninggal dunia.
Daerah yang paling banyak ditemukan adalah di Kecamatan Banda Sakti, kemudian Kecamatan Muara Dua, Muara Satu dan yang paling sedikit ditemukan di Kecamatan Blang Mangat.
Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Inf Eka Octavian Wahyu Cahyono melalui Kepala Staf Teritorial, Kapten Arm Gunawan Supriyanto di Lhokseumawe, Jumat mengatakan, kegiatan fogging tersebut di asrama TNI Desa Kampung Jawa Lama dan Hagu Selatan.
"Kegiatan ini kita lakukan untuk mengantisipasi maraknya penyakit DBD, sehingga ada beberapa tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk harus difogging," ujar Gunawan.
Gunawan menambahkan, pihaknya mengkhawatirkan wabah tersebut menjadi kejadian luar biasa (KLB), sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini, baik melalui fogging dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Apabila lingkungan sudah bersih, maka penyakit DBD tidak akan menyerang masyarakat. Biasanya nyamuk-nyamuk tersebut bersarang ditempat air tegenang, terutama disaat musim hujan perlu dilakukan antisipasi.
"Kalau lingkungan kita sudah bersih maka nyamuk-nyamuk penyebab DBD itu tidak akan menyerang masyarakat, makanya kebersihan lingkungan ini sangat penting agar bisa terhindar dari penyakit tersebut," tutur Gunawan.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe mencatat pada awal tahun 2016 telah ditemukan 12 kasus DBD di daerah setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Herliza, mengatakan selama tahun 2015 terjadi 115 kasus DBD dan tahun 2014 terjadi 128 kasus dan satu orang yang meninggal dunia.
Daerah yang paling banyak ditemukan adalah di Kecamatan Banda Sakti, kemudian Kecamatan Muara Dua, Muara Satu dan yang paling sedikit ditemukan di Kecamatan Blang Mangat.