Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan cashback biaya admin 100 persen untuk nasabah yang melakukan transfer melalui fitur Bank Indonesia Fast Payment (BI-Fast) di BNI Mobile Banking.
"Melalui program ini, BNI turut mendorong edukasi dan promosi kepada Nasabah terkait BI-Fast, sehingga semakin banyak masyarakat yang paham dan menggunakan BI-Fast sebagai pilihan transaksi transfer dana,” kata Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Wakil Dirut Utama BNI yang akrab disapa Susi tersebut mengatakan BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul, berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional dan memperkuat ketahanan Sistem Pembayaran Ritel Nasional melalui optimalisasi pengiriman dana menggunakan kanal BI-Fast untuk menjadi favorit pilihan nasabah setia BNI.
Susi mengatakan selama program ini berlangsung, nasabah atau User BNI Mobile Banking yang melakukan transaksi Transfer melalui BI-Fast BNI Mobile Banking akan memperoleh cashback biaya administrasi. Per Nasabah berhak mendapatkan cashback maksimal 4 kali selama periode program itu berjalan atau maksimal Rp10.000. Kemudahan program ini dapat dinikmati Nasabah mulai dari tanggal 17 Juni-30 September 2022.
Adapun kuota program transaksi BI-Fast yaitu untuk 1.000 nasabah pertama per hari yang melakukan transaksi BI-Fast.
Lebih lanjut Susi menyampaikan bahwa program tersebut merupakan wujud BNI dalam mendukung reformasi digitalisasi infrastruktur sistem pembayaran (SP) ritel oleh BI yang ke depan kian efisien, dalam bertransaksi ekonomi.
“Secara end-to-end untuk nasabah, BNI siap mengakselerasi pembayaran yang lebih cepat, murah, aman, dan andal tersebut melihat fitur BI-Fast yang digadang menjadi backbone infrastruktur SP ritel masa depan,” ucapnya.
Adapun fitur BI-Fast merupakan salah satu inisiatif yang menjadi bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 guna mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
Sebagai inisiatif nasional, BI-Fast merupakan game changer menyambut perkembangan transaksi digital saat ini, termasuk untuk memfasilitasi transaksi cross border ke depan.