Simeulue (ANTARA) - Petani di Kabupaten Simeulue, Aceh, memilih menjual sawit dalam kondisi brondolan atau buah sawit yang lepas dari tandan buah segar karena harganya lebih mahal.
M Suib, petani sawit di Simeulue, Rabu, mengatakan buah sawit dijual dalam bentuk brondolan harganya mencapai Rp1.200 per kilogram. Sedang harga sawit dalam bentuk tanda buah segar hanya Rp600 per kilogram.
"Harga sawit brondolan lebih mahal ketimbang dalam bentuk TBS. Karena itu, kami lebih memilih menjual secara brondolan," kata M Suib.
Menurut M Suib, menjual buah sawit dalam bentuk brondolan lebih sulit karena harus mengupas dari tandannya. Meski demikian demi untuk mendapatkan harga jual lebih tinggi petani lebih memilih melakukan pembrondolan buah sawit tersebut.
"Walaupun pekerjaan membrondol sawit ini agak sulit petani lebih memilih melakukannya demi harga jual yang lebih tinggi," ucap M Suib.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kabupaten Simeulue Hasrat Abubakar mengatakan harga TBS sawit saat ini memang mengalami penurunan di seluruh Indonesia.
"Kalau harga sawit di pabrik masih lumayan, berbeda dengan harga pengepul. Harga TBS sawit diterima di pabrik Rp1.350 per satu kilogram," ujar Hasrat Abubakar.
Harga TBS rendah, petani Simeulue jual sawit brondolan
Rabu, 29 Juni 2022 19:36 WIB