Subulussalam (ANTARA Aceh) - Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam, Jaminuddin menyatakan, di daerahnya sangat membutuhkan fasilitas komputer, sehingga pada tahun 2017 seluruh sekolah di daerah itu bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Fasilitas komputer di sekolah-sekolah di Kota Subulussalam sangat minim, akibatnya pelaksanaan UNBK tahun 2016 hanya satu sekolah saja," katanya di Subulussalam, Jumat.
Ia mengatakan selama melakukan monitoring ujian nasional tingkat SMA sederajat pada 4-6 April, MPD mengamati sekolah-sekolah tersebut belum memiliki kelengkapan komputer sehingga harus UN secara manual.
Jaminuddin menyebutkan pelaksanaan ujian berbasis komputer memang baru dimulai tahun ini. Dan SMK Simpang Kiri, Kota Subulussalam dijadikan sebagai pilot projet dan UNBK berjalan dengan baik.
Begitu juga pelaksanaan ujian manual di seluruh SMA sederajat dalam wilayah Pemerintah Kota Subulussalam terealisasi dengan baik, semua siswa bisa mengikuti ujian.
Ia berharap pada tahun depan seluruh sekolah jenjang SMA dan SMK bisa mengikuti UNBK. Karena itu dibutuhkan fasilitas komputer secara memadai.
Jaminuddin mengatakan mulai 2 Oktober mendatang persoalan pendidikan jenjang SMA sederajat ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.
Hal ini ditandai dengan penyerahan aset dari Disdik daerah kepada Disdik Aceh pada 31 Maret 2016.
"Sehingga UNBK 2017 tingkat SMA dan SMK menjadi tanggungjawab Disdik provinsi," tambahnya.
Karena itu, Jaminuddin meminta Dinas Pendidikan Aceh supaya memprogramkan pengadaan komputer ke sekolah-sekolah di Subulussalam yang belum memiliki fasilitas pendukung UNBK tersebut.
"Karena ini leading sektornya provinsi, kita harap untuk tahun depan ujian berbasis komputer bisa diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Subulussalam," pintanya.
"Fasilitas komputer di sekolah-sekolah di Kota Subulussalam sangat minim, akibatnya pelaksanaan UNBK tahun 2016 hanya satu sekolah saja," katanya di Subulussalam, Jumat.
Ia mengatakan selama melakukan monitoring ujian nasional tingkat SMA sederajat pada 4-6 April, MPD mengamati sekolah-sekolah tersebut belum memiliki kelengkapan komputer sehingga harus UN secara manual.
Jaminuddin menyebutkan pelaksanaan ujian berbasis komputer memang baru dimulai tahun ini. Dan SMK Simpang Kiri, Kota Subulussalam dijadikan sebagai pilot projet dan UNBK berjalan dengan baik.
Begitu juga pelaksanaan ujian manual di seluruh SMA sederajat dalam wilayah Pemerintah Kota Subulussalam terealisasi dengan baik, semua siswa bisa mengikuti ujian.
Ia berharap pada tahun depan seluruh sekolah jenjang SMA dan SMK bisa mengikuti UNBK. Karena itu dibutuhkan fasilitas komputer secara memadai.
Jaminuddin mengatakan mulai 2 Oktober mendatang persoalan pendidikan jenjang SMA sederajat ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.
Hal ini ditandai dengan penyerahan aset dari Disdik daerah kepada Disdik Aceh pada 31 Maret 2016.
"Sehingga UNBK 2017 tingkat SMA dan SMK menjadi tanggungjawab Disdik provinsi," tambahnya.
Karena itu, Jaminuddin meminta Dinas Pendidikan Aceh supaya memprogramkan pengadaan komputer ke sekolah-sekolah di Subulussalam yang belum memiliki fasilitas pendukung UNBK tersebut.
"Karena ini leading sektornya provinsi, kita harap untuk tahun depan ujian berbasis komputer bisa diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Subulussalam," pintanya.