"Siapa saja yang naik bus Transkoetaraja tidak dipungut biaya. Gratis bus Transkoetaradja ini berlangsung selama setahun," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah saat meninjau bus Transkoetaradja di Terminal Batoh, Banda Aceh.
Dalam tinjauan, Gubernur Aceh didampingi Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, serta sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Pada kesempatan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Wali Kota Banda Aceh, dan lainnya menyempatkan diri menaiki bus Transkoetaradja mengeliling terminal angkutan kota luar provinsi tersebut.
Gubernur mengatakan, bus Transkoetaradja merupakan bantuan Kementerian Perhubungan RI. Bus tersebut dioperasionalkan untuk mengurai kemacetan di Kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.
"Untuk tahap awal, rute bus melayani penumpang dari Terminal Keudah menuju Kampus Darussalam dan sebaliknya," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Bus dioperasikan, kata dia, untuk mengalihkan masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa yang selama ini membawa kendaraan kepada angkutan umum. Dengan demikian, kemacetan di ibu kota Provinsi Aceh bisa berkurang.
"Bus Transkoetaradja ini segera dioperasionalkan. Infrastruktur pendukung operasional bus ini sudah dibangun, termasuk jalur. Kami berharap bus ini bisa menjawab permasalahan kemacetan di Banda Aceh," ujar Zaini Abdullah.
Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Aceh Raidin Pinem mengatakan, bus Transkoetaradja beroperasi setiap hari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Pemerintah Aceh menganggarkan Rp1,7 miliar untuk biaya operasional bus Transkoetaradja. Anggaran tersebut dialokasikan untuk gaji sopir, bahan bakar minyak, dan lainnya," kata dia.
Raidin menyebutkan, Kementerian Perhubungan membantu pengadaan bus Transkoetaradja sebanyak 25 unit. Sebanyak 10 unit di antaranya akan dioperasionalkan melayani angkutan penumpang Terminal Keudah-Kampus Darussalam.
"Selebihnya akan diperuntukkan koridor dua. Koridor dua melayani Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh atau sebaliknya," kata Raidin Pinem.