Banda Aceh (ANTARA) - Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Aceh menggelar Sosialisasi dan Edukasi Kolaborasi Aksi Cerdaskan Bangsa dalam upaya mendukung inklusi dan literasi keuangan di Aceh.
“Kehadiran FKIJK dalam sosialisasi dan edukasi di kalangan pelajar dan mahasiswa ini dapat mendorong inklusi dan literasi keuangan yang ada di Aceh melalui edukasi partisipatif di kalangan pelajar dan mahasiswa," Kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri di Tapaktuan, Jumat.
Ia menjelaskan Kegiatan tersebut diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa dari sejumlah lembaga pendidikan yang ada di Aceh Selatan.
Kegiatan yang mengusung tema 'Wujudkan Generasi Muda yang Kreatif, Inovatif dan Inklusif' itu dilaksanakan secara serempak di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan, Politeknik Aceh Selatan, serta SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Tapaktuan.
“Kolaborasi di antara lembaga keuangan bank, nonbank, dan pasar modal yang tergabung dalam FKIJK memberikan peran penting dalam menyukseskan sosialisasi dan edukasi peran layanan jasa keuangan yang ada di Aceh sekaligus OJK selaku otoritas pengawas,” kata Yusri yang juga Pembina FKIJK Aceh.
Direktur Utama Bank Aceh sekaligus Ketua FKIJK Aceh, Haizir Sulaiman, mengatakan, FKIJK menjadi salah satu garda terdepan dalam menjalankan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat.
“Kami bertekad memberikan program kerja yang produktif, tepat sasaran, dan bermanfaat secara langsung baik bagi masyarakat maupun bagi anggota menggunakan kekuatan kolaborasi sumber daya di industri jasa keuangan secara efektif dan efisien," katanya.
Haizir mengatakan FKIJK merupakan forum yang mewadahi pelaku usaha yang bergerak di industri jasa keuangan di Aceh.
“Lewat forum ini, kami sekaligus ingin membangun sektor jasa keuangan yang kontributif, stabil, dan berdaya saing dengan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat," kata Haizir.
Ia menambahkan, pelaksanaan sosialisasi dan edukasi di sejumlah lembaga pendidikan itu melibatkan industri jasa keuangan di Aceh, melalui audiensi yang atraktif dengan pelajar dan mahasiswa melalui materi yang relevan dengan perkembangan industri keuangan saat ini.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Provinsi Aceh, Dr Thasrif Murhadi dalam kunjungannya ke STAI Tapaktuan mengatakan, kegiatan kolaborasi mencerdaskan bangsa juga berperan penting dalam memberikan edukasi tentang investasi dan pasar modal.
"Kegiatan ini juga bisa mencegah maraknya investasi bodong di kalangan kampus dan masyarakat secara umum," katanya.
Thasrif menambahkan, pelaksanaan kegiatan bagi kalangan muda tersebut diharapkan dapat mendorong aktivitas dan pemahaman investasi sejak dini.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tapaktuan, Afnidar, memberikan apresiasi kepada FKIJK yang sudah memberikan sosialisasi kepada siswanya tentang peran, fungsi, dan manfaat terhadap sejumlah sektor jasa keuangan.
“Seluruh peserta sangat antusias dan aktif mengikuti kegiatan. Kami berharap program ini dapat dilaksanakan secara rutin dengan agenda yang lebih masif di sejumlah daerah," katanya.
Sosialisasi dan edukasi itu diikuti oleh OJK dan industri jasa keuangan yang ada di Aceh. Dari kelompok bank, antara lain hadir Bank Aceh, Bank Syariah Indonesia, BCA Syariah, KB Bukopin Syariah, BTN Syariah, BPRS Hikmah Wakilah, TCD, dan BPRS Artha Sejahtera. Di Pasar Modal ada IDX dan RHB Sekuritas.
Sedangkan dari kelompok asuransi, ikut serta Askrida Syariah, Jamkrindo Syariah, Jasa Raharja, Brins Syariah, Asuransi Sinar Mas Syariah, dan Jasa Raharja Putera Syariah.
Dalam rangka mendukung sektor unggulan yang ada di daerah, kegiatan FKIJK di Aceh Selatan juga turut menyerahkan bantuan berupa paket alat kebutuhan melaut untuk 15 nelayan di Desa Sawang Bunga dan 15 nelayan di Desa Batee Tunggai, Kecamatan Samadua, serta sembako untuk Pesantren Darul Huda, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, pada Sabtu (30/7/2022).
"Dukungan yang diberikan ini merupakan salah satu wujud kontribusi FKIJK dalam mendorong sektor UMKM yang berbasis kekuatan ekonomi lokal," kata Haizir Sulaiman.