Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan pemerintah dan masyarakat Aceh mengungkapkan duka yang mendalam terhadap korban bencana gempa yang melanda Kumamoto, Kyushu, Jepang.
"Pemerintah Aceh dan masyarakat mengucapkan duka mendalam atas musibah gempa di Jepang. Kami berharap korban tabah dan mampu bangkit dari bencana ini," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah, di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Aceh itu dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi pada peresmian Japan Corner di Museum Tsunami Aceh.
Japan Corner tersebut diresmikan Gubernur Wakayama, sebuah Provinsi di Jepang, Yoshinobu Nisaka.
Japan Corner menampilkan bencana tsunami di Negeri Matahari Terbit tersebut pada Maret 2011.
Gubernur Zaini Abdullah mengatakan, Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh siap membantu masyarakat Jepang jika dibutuhkan. Apalagi masyarakat dan pemerintah Jepang banyak membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascagempa dan tsunami 26 Desember 2004.
"Mudah-mudahan, korban gempa di Jepang mampu menghadapi bencana ini. Kami juga berharap pemulihan segera dilakukan dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal," kata Zaini Abdullah.
Terkait keberadaan Japan Corner di Museum Tsunami Aceh, Gubernur mengatakan, hal itu merupakan wujud kerja sama dan hubungan yang baik antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Provinsi Wakayama.
"Aceh dan Jepang terus memperkuat kerja sama, baik di bidang kebencanaan maupun ekonomi dan kebudayaan. Diharapkan Jepang bisa membuat Aceh Corner di museum yang ada di Jepang," katanya lagi.
Japan Corner, kata dia, menampilkan sejarah bencana tsunami yang melanda Wakayama pada Maret 2011. Tsunami yang terjadi di timur laut Jepang itu menelan korban puluhan ribu jiwa dan kerugian triliunan rupiah.
"Bencana itu mengingatkan tsunami Aceh 26 Desember 2004. Karenab itu, Aceh dan Jepang terus berupaya memperkuat kerja sama kebencanaan karena dua wilayah ini merupakan daerah rawan bencana," kata Zaini Abdullah pula.
"Pemerintah Aceh dan masyarakat mengucapkan duka mendalam atas musibah gempa di Jepang. Kami berharap korban tabah dan mampu bangkit dari bencana ini," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah, di Banda Aceh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Aceh itu dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi pada peresmian Japan Corner di Museum Tsunami Aceh.
Japan Corner tersebut diresmikan Gubernur Wakayama, sebuah Provinsi di Jepang, Yoshinobu Nisaka.
Japan Corner menampilkan bencana tsunami di Negeri Matahari Terbit tersebut pada Maret 2011.
Gubernur Zaini Abdullah mengatakan, Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh siap membantu masyarakat Jepang jika dibutuhkan. Apalagi masyarakat dan pemerintah Jepang banyak membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascagempa dan tsunami 26 Desember 2004.
"Mudah-mudahan, korban gempa di Jepang mampu menghadapi bencana ini. Kami juga berharap pemulihan segera dilakukan dan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal," kata Zaini Abdullah.
Terkait keberadaan Japan Corner di Museum Tsunami Aceh, Gubernur mengatakan, hal itu merupakan wujud kerja sama dan hubungan yang baik antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Provinsi Wakayama.
"Aceh dan Jepang terus memperkuat kerja sama, baik di bidang kebencanaan maupun ekonomi dan kebudayaan. Diharapkan Jepang bisa membuat Aceh Corner di museum yang ada di Jepang," katanya lagi.
Japan Corner, kata dia, menampilkan sejarah bencana tsunami yang melanda Wakayama pada Maret 2011. Tsunami yang terjadi di timur laut Jepang itu menelan korban puluhan ribu jiwa dan kerugian triliunan rupiah.
"Bencana itu mengingatkan tsunami Aceh 26 Desember 2004. Karenab itu, Aceh dan Jepang terus berupaya memperkuat kerja sama kebencanaan karena dua wilayah ini merupakan daerah rawan bencana," kata Zaini Abdullah pula.