Ketua RW 02 Kelurahan Panorama Salijan di Kota Bengkulu, mengatakan bahwa robohnya pelapis tebing yang memiliki ketinggian sekitar lima meter tersebut pada Ahad (21/8) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
"Akibat hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (20/8) hingga saat ini, pada Ahad (21/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB pondasi Masjid Al A’raff roboh," katanya.
Akibat robohnya pelapis tebing tersebut area parkir masjid, jaringan listrik dan jaringan internet untuk warga sekitar terganggu karena tiang tersebut ikut roboh dengan pondasi mesjid.
Selain itu, aktivitas ibadah di masjid tersebut juga terganggu karena tidak adanya penerangan dan air hujan juga telah masuk ke dalam area masjid.
Ia menjelaskan dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa namun diperkirakan kerugian robohnya pelapis tebing tersebut mencapai Rp200 juta.
"Aktivitas masjid terganggu karena tidak adanya penerangan dan air masuk masjid, sehingga untuk sementara warga sekitar dan pengguna jalan belum dapat menggunakan Masjid Al A’raff sementara waktu," katanya.
Salijan berharap agar Pemerintah Kota Bengkulu segera membuka akses jalan dari Kelurahan Panorama menuju Kelurahan Jembatan Kecil yang tertutup material longsor dari pondasi masjid yang roboh.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Suprianto menyebutkan bahwa pihaknya telah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menindaklanjuti musibah yang terjadi.
"Yang jelas kami telah menghubungi pihak-pihak terkait seperti BPBD dan PU untuk segera menindaklanjuti terkait musibah yang terjadi," katanya.
Dirinya meminta kepada Dinas PU untuk segera menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang berada di jalan dari Kelurahan Panorama menuju Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu.
"Aktivitas masjid terganggu karena tidak adanya penerangan dan air masuk masjid, sehingga untuk sementara warga sekitar dan pengguna jalan belum dapat menggunakan Masjid Al A’raff sementara waktu," katanya.
Salijan berharap agar Pemerintah Kota Bengkulu segera membuka akses jalan dari Kelurahan Panorama menuju Kelurahan Jembatan Kecil yang tertutup material longsor dari pondasi masjid yang roboh.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu Suprianto menyebutkan bahwa pihaknya telah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menindaklanjuti musibah yang terjadi.
"Yang jelas kami telah menghubungi pihak-pihak terkait seperti BPBD dan PU untuk segera menindaklanjuti terkait musibah yang terjadi," katanya.
Dirinya meminta kepada Dinas PU untuk segera menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang berada di jalan dari Kelurahan Panorama menuju Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu.