Meulaboh (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh Doto H Zaini Abdullah meresmikan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2016 di Lapangan Teuku Umar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu.
Zaini Abdullah mengatakan, dengan kegiatan itu diyakini akan dapat meningkatkan semangat gotong royong serta kepedulian sosial masyarakat Aceh sebagai ciri khas rakyat Indonesia yang hidup dalam beragam suku dan budaya.
"Semoga ini akan menjadi amal ibadah kita untuk kepentingan masyarakat yang tidak mampu. Semangat untuk memperingati hari bhakti gotong royong masyarakat adalah untuk mengelorakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan," sebutnya.
Peringatan BBGRM 2016 itu dipadukan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Aceh ke-44 Aceh dihadiri bupati/kabupaten, Wali Kota di Aceh, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, Forkopimda Kabupaten, pengerak PKK se-Aceh, Danrem 012/ TU serta ribuan undangan terbuka.
Doto Zaini menjelaskan, apapun pembangunan yang dihajatkan sebuah daerah yang memiliki efek produktif hendaknya dilaksanakan gotong royong, sebagai upaya bersama dalam partisipasi mengisi pembangunan regional maupun nasional.
Dia mengakui, sebagian masyarakat Aceh masih dikatagorikan masyarakat miskin di Indonesia dan banyak warganya tidak memiliki pekerjaan tetap, pengangguran, ini menjadi tugas pemerintah bersama pengerak PKK untuk meningkatkan perekonomian keluarga mereka.
"Semangat gotong royong adalah modal utama untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk menolong perubahan dan bantuan dalam bentuk segala aspek, untuk meningkatkan perekonomian daerah," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, beberapa hal yang menjadi program prioritas Pemprov Aceh saat ini diantaranya adalah akan membangun rumah kaum dhuafa dalam program bedah rumah dengan anggaran senilai Rp1,7 miliar selama 2016.
Menurut Doto Zaini Abdullah, masih banyak penduduk Aceh tinggal dalam rumah seperti kandang ayam, padahal Indonesia telah 70 tahun merdeka, bahkan Aceh mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat untuk dana desa cukup besar.
Dalam tahun ini juga Pemprov Aceh menyediakan dana bantuan senilai Rp2,4 miliar bagi asupan gizi anak kepada 91 taman kanak-kanak dengan jumlah 3.882 orang murid, selain itu juga ada program posyandu terintegrasi dan sebagainya.
"Program demikian akan terus kita tingkatkan, sehingga semakin banyak keluarga miskin yang tersentuh, begitu juga dengan kegiatan lain yang semua itu memiliki tujuan menumbuhkan kepedulian sosial masyarakat Aceh," katanya menambahkan.
Pada acara tersebut Doto Zaini juga menyerahkan secara simbolis paket bantuan dari instansi Dinas, Badan dan Kantor Pemerintah Aceh yang diterima oleh pihak pelaksana di daerah, kemudian paket bantuan kemanusiaan untuk masyarakat penyandang disabilitas oleh Pemkab Aceh Barat.