BMKG imbau masyarakat Aceh waspadai musim pancaroba

Lhokseumawe (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Aceh Utara mengimbau masyarakat di daerah itu mewaspadai perubahan suhu ekstrem pada musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke penghujan. 

Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Kharendra Muiz di Lhokseumawe, Senin, mengatakan saat ini wilayah timur Aceh sedang dalam periode peralihan musim atau biasa disebut pancaroba. Kondisi tersebut mengakibatkan beragam penyakit mudah menghampiri. 

"Pergantian musim membuat pergantian suhu yang ekstrem, sehingga dapat berpengaruh terhadap reaksi tubuh yang berusaha keras untuk beradaptasi dengan temperatur sekitarnya," kata Kharendra Muiz . 

Kharendra Muiz menjelaskan pada musim pancaroba berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem. Di mana pola arah angin yang bervariasi dan pemanasan yang intensif mengakibatkan perubahan cuaca secara mendadak.

"Pada pagi hingga siang hari cuaca bisa terasa panas terik dengan suhu mencapai 32 derajat celcius. Kemudian menjelang sore hingga malam hari tiba-tiba turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan disertai dengan petir dan angin kencang," kata Kharendra Muiz.

Kharendra Muiz mengatakan potensi hujan di masa transisi tersebut terjadi karena terdapat belokan angin, di mana suhu permukaan laut menghangat dan menguap hingga membentuk awan konvektif penyebab terjadinya hujan. 

"Untuk ketinggian gelombang air laut di perairan Selat Malaka mencapai dua meter dan masih dalam kategori bahaya untuk aktivitas nelayan, namun untuk beberapa hari ke depan mulai normal kembali," kata Kharendra Muiz. 

Kharendra Muiz menyebutkan BMKG memprediksi musim penghujan terjadi pada dasarian ketiga atau diantara 20 hingga 30 Oktober 2022 mendatang. 

Mengingat kondisi cuaca tidak kondusif, Kharendra Muiz meminta masyarakat  menjaga kesehatan dengan mengonsumsi multivitamin karena perubahan cuaca yang ekstrem rawan terserang penyakit.

"Untuk masyarakat di wilayah pegunungan, agar tetap waspada akan potensi hujan karena pada sore hingga malam hari pembentukan awan-awan maksimum penghujan terjadi," kata Kharendra Muiz.