Kuala Simpang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang mencatat sebanyak 439 kepala keluarga (KK) atau 1.413 jiwa warga terpaksa mengungsi akibat bencana alam banjir.
"Jumlah pengungsi hingga hari ini sebanyak 1.413 jiwa tersebar di 12 kecamatan. Lokasi pengungsian ada 51 titik dengan memanfaatkan fasilitas umum dan mendirikan tenda-tenda di tempat yang aman dari banjir," kata Kepala BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kabid Darurat Bencana dan Logistik Diwan Syahputra, di Aceh Tamiang, Rabu.
Menurutnya data tersebut berdasarkan laporan sementara bencana banjir Aceh Tamiang yang diinput BPBD Aceh Tamiang dari seluruh kecamatan per 1 November 2022. Setidaknya ada 130 desa dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang seluruhnya terdampak banjir.
Baca juga: Disdikbud Aceh Tamiang izinkan sekolah libur secara situasional banjir
"Warga terdampak banjir tapi tidak mengungsi berjumlah 7.329 KK atau 24.362 jiwa sejak dari wilayah hulu, tengah hingga hilir," ungkapnya.
Diwan Syahputra merincikan jumlah desa yang terendam banjir di 12 kecamatan tersebut masing-masing Tamiang Hulu 5 desa, Bandar Pusaka 11 desa, Tenggulun 4 desa dan Sekerak 9 desa. Ke empat kecamatan ini berada di wilayah hulu.
Baca juga: Korban banjir butuh bantuan logistik di tenda pengungsian
Kemudian empat kecamatan wilayah tengah yakni, Karang Baru 16 desa, Kota Kuala Simpang 4 desa, Kejuruan Muda 7 desa dan Rantau 7 desa.
Selanjutnya empat kecamatan wilayah hilir Manyak Payed 27 desa, Seruway 9 desa, Bendahara 21 desa dan Banda Mulia 6 desa.
1.413 warga Aceh Tamiang bertahan di posko pengungsian
Rabu, 2 November 2022 13:39 WIB
Warga terdampak banjir tapi tidak mengungsi berjumlah 7.329 KK atau 24.362 jiwa sejak dari wilayah hulu, tengah hingga hilir