Kuala Simpang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Tamiang secara situasional mengizinkan sekolah libur di wilayah terdampak banjir.
"Sifatnya situasional saja. Kita bilang kalau ada sekolah banjir atau masyarakat mengungsi kita izinkan saja, tapi tidak ada instruksi libur. Saat ini ya, itu informasinya," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kairuddin, di Aceh Tamiang, Rabu.
Menurut Kairuddin sekolah yang lokasinya berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Aceh Tamiang rata-rata terendam banjir. Banjir akibat luapan sungai yang dipicu hujan deras ini terjadi sejak Senin dini hari melanda wilayah hulu.
Baca juga: Korban banjir butuh bantuan logistik di tenda pengungsian
"Laporannya di wilayah hulu Babo dari kemarin ada yang libur. Maksudnya sekolah selama ini tidak semua kena banjir, tapi rumah-rumah masyarakat yang kena ya, anak anak tidak sekolah lagi. Seperti daerah Tenggulun gitu juga sekolah tidak kena tapi aksesnya kena," jelasnya.
Sementara itu di wilayah Kota Kuala Simpang aktivitas sejumlah sekolah terpantau tutup akibat banjir. Ketinggian air di perkarangan sekolah mencapai 1 meter, karena sebagian besar wilayah Kota Kuala Simpang dekat dengan bantaran sungai besar Aceh Tamiang.
Baca juga: Babinsa selamatkan bayi dari kepungan banjir di Aceh Tamiang
Seperti di SDN 2 Kota Kuala Simpang di Desa Landuh dan SMPN 5 Kuala Simpang di Desa Kota Lintang langsung terdampak banjir luapan sungai setinggi dada orang dewasa.
"Dari kemarin, Senin (31/11) SDN 2 Kota Kuala Simpang Landuh ini tutup, murid diliburkan," kata Budi Adam warga Desa Landuh yang mengungsi akibat banjir.