Al Shap (33), warga, di Simeulue Sabtu, mengatakan sampah tersebut berasal dari sungai yang hanyut ke laut disebabkan hujan deras serta banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Sampah ini berasal dari hulu sungai yang hanyut ke laut dan akhirnya berserakan di sepanjang pantai ini," kata Al Shap.
Sampah tersebut diperkirakan puluhan ton beratnya. Sampah itu memenuhi pantai wisata sepanjang lebih dari satu kilometer. Pantai tersebut merupakan objek wisata andalan di kabupaten kepulauan tersebut.
Al Shap mengatakan akibat banyaknya sampah tersebut objek wisata itu menjadi jorok dan tidak lagi banyak didatangi oleh pengunjung.
"Biasanya pantai ini banyak dikunjungi masyarakat untuk berwisata, namun dalam kondisi seperti ini pengunjung tidak lagi banyak ke lokasi wisata yang berdekatan dengan Bandar Udara Lasikin tersebut," ujar Al Shap.
Selain itu, kata Al Shap, karena pantai tersebut dipenuhi sampah membuat nelayan pukat pantai yang setiap hari mencari ikan di pantai tersebut menjadi terganggu.
"Nelayan pukat pantai juga mengeluhkan banyaknya sampah yang berserakan di pantai tersebut," ujar Al Shap.
Ia berharap, pihak terkait untuk membantu membersihkan sampah di pantai tersebut. Sebab, jika dibiarkan sampah tersebut dapat menghentikan objek wisata di desa itu serta membuat nelayan kesulitan menangkap ikan.
"Semoga pihak terkait segera membersihkan pantai tersebut," ujar Al Shap.
Harry, wisatawan lokal, mengatakan sebelumnya pantai tersebut bersih dan banyak dikunjungi masyarakat untuk berlibur, sehingga menjadi objek wisata pantai yang diandalkan di Pulau Simeulue.
"Pantai ini sangat bagus, namun saat ini telah dipenuhi sampah dan mengganggu pemandangan," ujar Harry.
Camat Teupah Tengah Ikhwan Jamil mengatakan dalam beberapa hari ini pihaknya bersama masyarakat akan bergotong royong untuk membersihkan sampah yang berserakan di pantai tersebut.
"Beberapa hari ini kita akan bersihkan sampah yang ada di pantai tersebut," kata Ikhwan Jamil.