Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kuta Padang Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menyatakan siap untuk menerapkan kebijakan BBM satu harga.
Humas SPBU Kuta Padang, Teuku Defri di Meulaboh, Kamis mengatakan pihaknya masih menanti konfirmasi secara langsung dari PT Pertamina (persero) terhadap rencana kebijakan Peraturan Menteri (Permen) untuk satu harga BBM itu.
"Hingga kini kami masih mengetahui rencana kebijakan itu sepintas melalui pemberitaan media massa, belum ada konfirmasi langsung dari PT Pertamina. Kalau sudah ada petunjuk pasti akan kita laksanakan,"katanya.
Hal itu mengomentari kebijakan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang segera mengeluarkan Peraturan Menteri (permen) pemberlakukan kebijakan satu harga BBM di seluruh Indonesia efektif mulai 2017.
Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat BBM satu harga tersebut selanjutnya dilaksanakan implementasinya oleh PT Pertamina untuk distribusi ke semua daerah yang ditunjuk pemerintah.
Meskipun untuk wilayah Provinsi Aceh penerapan kebijakan BBM satu harga itu belum begitu terhembus, akan tetapi semua pihak tentunya harus sudah mempersiapkan diri sehingga begitu turun perintah perseroan, maka dapat efektif dilaksanakan.
Dalam penerapan kebijakan tersebut diharapkan dapat disesuaikan dengan kearifan lokal, sebab untuk harga BBM premium fersi konsumen masyarakat Aceh Barat saat ini masih tergolong tinggi, dengan harapan ada sedikit penurunan harga.
"Kalau keinginan kita kebijakan ini disosialisasikan dulu, biar jangan ada gejolak dari masyarakat konsumen. Masalah harga harapan kita turunlah, biar lebih terjangkau atau lebih rendah dari harga sekarang,"jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, pihaknya tidak mau berspekulasi lebih jauh terhadap dampak baik ataupun buruk dari dikeluarkannya kebijakan tersebut, sebab mereka hanya unit usaha yang menjual langsung BBM perseroan pada konsumen.
Terlebih lagi kata Defri, saat ini kecenderungan daya beli produk mereka jual sudah lebih meningkat terhadap produk baru yakni Pertalite, per tiga hari mereka bisa menjual hingga 24 ton, sementara premium sudah mengalami penurunan.
Masyarakat pemilik kendaraan roda empat maupun roda dua saat ini sudah banyak beralih mengunakan Pertalite, karena mayoritas pemilik kendaraan sudah memahami efek dari penguna premium dan keuntungan menggunakan pertalite.
"Di SPBU kami saat ini penjualan Pertalite yang tertinggi, karena masyarakat sudah mengetahui manfaatnya, baik kendaraan roda empat maupun roda dua sama saja. Pertalite dalam tiga hari habis 24 ton terjual,"katanya menambahkan.