Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perum Bulog Provinsi Aceh menyatakan jumlah beras yang telah disalurkan melalui pengecer dalam upaya menekan laju inflasi di daerah Tanah Rencong itu, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras sebanyak 13.746,37 ton.
“Alhamdulillah program ini saat ini terus berjalan dan masyarakat dapat membeli langsung di pengecer yang ada di pasar dan juga sudah tersedia di retail modern,” kata Pemimpin Perum Bulog Aceh Irsan Nasution di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan program SPHP tahun 2023 sudah mulai berjalan di Aceh sejak 4 Januari tahun itu dengan harga jual beras maksimal kepada masyarakat Rp9.950 per kilogram.
Baca juga: Bulog siap tampung gabah hasil petani di Aceh, berikut ini harganya
“Kami minta seluruh pengecer penjual beras program SPHP dapat menjual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan,” katanya.
Ia mengatakan program SPHP tersebut merupakan bagian dari upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menjaga agar harga beras tetap stabil dan mengendalikan laju inflasi di daerah khususnya dan nasional secara umum.
Menurut dia penyaluran beras SPHP tersebut saat ini dilakukan hanya untuk pengecer belum disalurkan kepada distributor atau mitra kerja karena di sejumlah kawasan sentra produksi pangan di Aceh masih memasuki masa panen maka hanya disalurkan melalui pengecer untuk dijual kepada konsumen langsung,” katanya.
Pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir sebab persediaan yang ada di perusahaan plat merah tersebut masih tersedia dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Rencong.
Baca juga: Jelang bulan Ramadhan harga beras naik di Aceh Tamiang