Kita berharap agar program ini dapat dijalankan dengan baik dan menjadi program berkelanjutan, sehingga akan lahir generasi Aceh yang mempunyai akhlak mulia, bermartabat dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Ia mengatakan Pemerintah Aceh akan terus memaksimalkan kegiatan untuk kemajuan pendidikan Aceh seperti program beasiswa, penyediaan buku bacaan dan mensinergikan program Aceh tersebut agar tetap relevan antara pendidikan berkarakter Islami dengan gerakan literasi yang digalakkan oleh pemerintah pusat.
Ia mengajak masyarakat untuk terus menumbuhkan minat baca sebagai sesuatu yang paling berharga bagi manusia, agar nilai dan gagasan universal yang diajarkan Al Quran benar-benar menjadi petunjuk dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia.
“Al Quran harus menjadi semangat bagi kita semua untuk mendorong percepatan pembangunan di segala bidang, karena karena Al Quran tidak hanya berisi sejarah atau aturan hukum dan moral saja, melainkan juga terdapat kajian ilmiah, isyarat alam dan ilmu pengetahuan modern, sehingga Al Quran harus difungsikan sebagai pedoman dalam menata kehidupan kita yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: Nuzulul Quran dan pesan literasi
Hal senada juga disampaikan Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau yang akrab disapa Tu Sop, pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, yang bertindak sebagai penceramah peringatan malam Nuzulul Quran.
“ Al Quran adalah Petunjuk bagi umat manusia. Mari kita membaca, mempelajari dan menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup dalam mengarungi kehidupan dunia demi kebaikan hidup di akhirat kelak. Ingat, Duniamu jangan sampai jadi malapetaka bagi akhiratmu. Karena itu, mari jadikan Quran sebagai pedoman hidup kita,” katanya.
Baca juga: Nuzulul Quran jadi momentum umat Islam kembali pahami Al Quran
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2023/09/28/pemkab_asel_nuzul_quran.jpg)