Banda Aceh (ANTARA) - Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyatakan Nuzulul Quran merupakan momentum untuk meningkatkan keinsyafan umat agar lebih mencintai Al Quran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Nuzulul Quran bukan hanya sekadar simbol turunnya kitab suci Al Quran, tapi menjadi momentum kebangkitan umat yang banyak terkandung makna di dalamnya,” kata Muhammad Iswanto di Jantho, Kamis.
Ia menjelaskan Al Quran sebagai sumber hukum agama wajib dijadikan sebagai dasar dan pedoman hidup umat islam sehingga harus menjadi bagian introspeksi diri.
“Introspeksi penting dilakukan sebagai upaya bahan perenungan, sudah sejauh mana kita membaca, menghafal dan mengamalkan isi kandungan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Ia mengatakan kegiatan peringatan Nuzulul Quran di pusatkan di Masjid Agung Almunawarrah Kota Jantho dengan menghadirkan penceramah Pimpinan Dayah Daruzzahidin Gampong Lamceu, Kuta Baro, Dr Tgk Haji Abdul Razak.
Dalam tausiyah singkatnya, Tgk Abdul Razak menyampaikan bahwa pada malam ke-17 Bulan Ramadhan disebut sebagai malam diturunkannya Al Quran kepada umat Islam, sebagai petunjuk bagi umat manusia atau hudallinnas.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa mengimplementasikan akhlak mulia Baginda Nabi Muhammad SAW dengan membaca Al Quran dan menghadap ke kiblat sehingga juga bisa mendapatkan pahala berlipat ganda.
“Orang yang sering membaca ayat Al Quran akan dilapangkan dan diterangkan jalannya dan begitu sebaliknya, akan gelap dan sempit jalan bagi orang yang tidak memuliakan Al-Quran dalam hidupnya. Bacalah Al Quran di tempat-tempat kerja (kantor) dan tempat tinggal (rumah) . Al-Qur’an sebagai petunjuk dan penyelamat hamba Allah di dunia dan di akhirat,” katanya.