Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki melepas penerbangan perdana umrah gunakan Garuda Indonesia dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar langsung ke Jeddah, Arab Saudi.
“Kami menyampaikan apresiasi ke maskapai Garuda Indonesia atas pembukaan rute Umrah langsung dari Aceh ke Jedah, karena penerbangan Umrah dari Aceh ini tentu lebih efektif dan efisien,” kata Penjabat Gubernur Aceh di Aceh Besar, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela melepas keberangkatan perdana sebanyak 308 jamaah Umrah langsung Banda Aceh ke Arab Saudi yang ditandai dengan pengguntingan pita dan turut didampingi Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto dan Kepala Dinas Perhubungan Aceh T Faisal.
Baca juga: Garuda Indonesia layani penerbangan umrah dari Banda Aceh ke Arab Saudi
Pj Gubernur juga menyarankan agar penerbangan GA 914 dari Jakarta-Aceh yang melayani penerbangan umrah tersebut tidak dalam keadaan kosong menuju provinsi tersebut, tapi dapat digunakan untuk komersil.
"Jika memang flight Jakarta-Banda Aceh dan Banda Aceh-Jakarta kosong, kan bisa digunakan untuk penerbangan komersil biasa, karena akan ada penerbangan komersil dengan pesawat berbadan besar di Bandara SIM,” katanya.
General Manager Garuda Indonesia Perwakilan Aceh Nano Setiawan mengatakan penerbangan langsung jamaah umrah melalui bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar langsung ke Arab Saudi rutin seminggu sekali.
Nano mengatakan pesawat berbadan besar GA 914 akan berangkat dalam keadaan kosong dari Jakarta ke Aceh, untuk selanjutnya menjemput jamaah umrah dan langsung berangkat menuju Jeddah.
“Kami juga akan menyampaikan kepada pimpinan terkait saran agar pesawat yang berangkat ke Aceh ada penumpang,” katanya.
Pengoperasian layanan penerbangan ke Tanah Suci dari Banda Aceh tersebut merupakan bagian dari pengembangan jaringan penerbangan Umrah yang dilaksanakan secara bertahap di lima kota besar yakni Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Banda Aceh, dan Kertajati.
"Aceh dipilih karena waktu penerbangannya paling singkat ke Arab Saudi, sekitar 7 jam setengah, lalu potensi pasar di sini juga besar, dan kita ingin ekonomi masyarakat di sini bisa hidup karena penerbangannya langsung dari Banda Aceh," kata Nano.
Ia juga berharap dengan adanya penerbangan langsung bisa memberi dampak yang lebih besar bagi Aceh, termasuk meningkatnya aktivitas ekspor impor dengan transportasi udara.
Baca juga: Tur plus umrah diprediksi bakal diminati wisatawan muslim