Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Satu unit truck Fuso bermuatan sembako dari Medan, Sumatera Utara, terguling lalu masuk jurang di tikungan patah penurunan Gunung Desa Panjupian, Kabupaten Aceh Selatan, Minggu (29/1) malam.
Kapolres Aceh Selatan AKBP Achmadi SIK melalui Kasat Lantas AKP Iwan Haji di Tapaktuan, Senin mengatakan, kecelakaan tunggal yang terjadi pukul 23.30 WIB itu disebabkan rem blong.
Dalam musibah itu tidak ada korbvan jiwa. Mekipun truk mengalami ringsek atau kerusakan parah setelah terhempas dan jatuh ke jurang se dalam 50 meter, namun supir, Supriadi dan kernet, Sumiato, keduanya asal Stabat, Sumatera Utara tidak mengalami luka apapun.
Menurut keterangan supir, saat sampai di puncak Panorama Hatta setelah mendaki gunung Panjupian lalu turun gunung, dia masih menjalankan mobil dengan gigi dua karena mobil bermuatan berat.
Namun saat sampai di tikungan patah penurunan gunung Panjupian, Kecamatan Tapaktuan, secara tiba-tiba saat diinjak rem sudah blong. Mobil dalam kondisi sedang turun gunung bermuatan berat langsung terguling dan terhempas dalam jurang, ungkap Iwan Haji.
Anehnya, sambung Iwan Haji, meskipun supir bersama kernetnya turut terjatuh bersama mobil ke dalam jurang, tapi tidak mengalami luka apapun.
Pantauan di lapangan, sampai saat ini truck bersama muatannya tersebut masih berada dalam jurang, karena untuk proses pengangkatan membutuhkan peralatan mesin crane.
"Karena kecelakaan tersebut merupakan laka tunggal, maka petugas hanya memfasilitasi proses pengangkatan badan mobil dari jurang, setelah seluruh muatan di lansir oleh pemilik bersangkutan. Selama proses itu berlangsung petugas bertanggungjawab menjaga kelancaran arus lalu lintas," ujarnya.
Saat ditanya apakah akan ada proses hukum akibat kelalaian sopir?, AKP Iwan Haji menjelaskan proses hukum baru akan dilakukan terhadap Laka Lantas tunggal jika sampai mengakibatkan terjadinya kerusakan fasilitas negara (umum) dan rumah warga.
Namun sejauh hal itu tidak terjadi, maka kejadian tersebut akan dikembalikan kepada pihak perusahaan atau pemilik mobil angkutan dimaksud.
"Karena itu, terkait hal ini kami hanya mengingatkan kepada supir dan kernetnya agar lebih berhati-hati lagi ke depannya," ujar dia.
Dan khusus kepada para supir angkutan penumpang dan barang lainnya dari Medan, diingatkan kembali bahwa sebelum berangkat tujuan Kabupaten Aceh Selatan, hendaknya periksa dulu kesiapan keamanan mobilnya seperti rem, ban, lampu, klakson, mesin dan lain-lain, katanya.