Ia juga berharap semoga dalam waktu dekat ada anggaran darurat untuk memperbaiki tiga jembatan ambles tersebut.
"Karena untuk mengeluarkan hasil panen sawit warga pun sudah dilangsir tidak bisa lewat truk. Ini orang desa lagi gotong royong supaya kendaraan bisa lewat sementara," ujarnya.
Di sisi lain, BMKG memprakirakan kondisi cuaca Aceh Tamiang masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan, terutama di wilayah Kecamatan Karang Baru dan Rantau.
Sebelumnya pada (24/8), wilayah Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang juga dilanda banjir akibat intensitas curah hujan tinggi sehingga memicu debit air sungai meluap dan menggenangi sejumlah ruas jalan menuju perkampungan.
Camat Tenggulun Muhammad Dede Winatha mengatakan jalan penghubung yang sempat tergenang banjir pekan lalu berada di tiga desa yakni Desa Simpang Kiri, Desa Tenggulun dan Desa Sumber Makmur.
Kata dia, rata-rata ketinggian air yang menggenangi badan jalan mencapai 60-120 centimeter dan sepanjang ratusan meter sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain itu, dampak banjir juga merendam lima unit rumah penduduk yang dekat bantaran sungai Tamiang.
"Lokasi yang terkena banjir adalah dataran rendah yang menjadi lintasan luapan air sungai. Saat ini debit sungai masih bertahan tinggi dan cuaca mendung. Kami selalu memantau potensi banjir dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi," kata Dede.
Baca juga: Tokoh pemuda di Aceh Tamiang desak pemda perbaiki jalan rusak akibat banjir