Banda Aceh (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto bersama Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Marwan meluncurkan program profesor berkarya dalam rangka menurunkan angka stunting di kabupaten itu.
"Program ini mengoptimalkan kepakaran para profesor, guna mengatasi permasalahan stunting di Gampong Lamtanjong khususnya, sehingga kepakaran profesor USK ini dapat berdampak langsung bagi masyarakat Aceh Besar," kata Muhammad Iswanto di Aceh Besar, Jumat.
Di sela-sela peluncuran program tersebut ia menjelaskan upaya percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi spesifik, intervensi sensitif dan dukungan teknis yang dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas.
Menurut dia lewat koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara Pemkab, kecamatan, gampong dan pemangku kepentingan lainnya bahkan orang tua.
"Kami berharap kolaborasi antara USK dan Pemkab Aceh Besar dalam menangani dan pencegahan stunting bisa berjalan dengan baik, sehingga dengan adanya kolaborasi ini, kasus stunting di Aceh Besar dapat tertangani," katanya.
Pihaknya sangat menyadari USK telah berperan aktif dalam mengentaskan masalah stunting di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pimpinan USK beserta seluruh jajaran yang telah memprakarsai kegiatan USK terkait penanganan stunting di Kabupaten Aceh Besar, yang merupakan bagian dari Penelitian Profesor Berkarya," katanya.
Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar dengan USK telah sepakat dalam upaya pencegahan stunting.
Rektor USK Prof Marwan mengatakan USK telah bersinergi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan lima pilar percepatan penurunan stunting di Aceh.
"USK telah mengambil peran aktif dengan membentuk Konsorsium Perguruan Tinggi Aceh untuk percepatan penurunan stunting," katanya.
USK juga telah membentuk Tim Ahli penanggulangan stunting yang terdiri dari dokter spesialis anak (SpA), dokter spesialis kandungan (SpOG), dokter spesialis gizi klinik (SpGK), dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer (SpKKLP) dan ahli Kesehatan masyarakat (Public Health).
"Tim Ahli ini telah berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam program-program penurunan prevalensi stunting di Aceh," katanya.
Marwan menambahkan USK juga telah berkomitmen terhadap pencegahan stunting di Aceh dengan memasukkan tema stunting dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Program KKN tematik yang dilaksanakan USK telah bersinergi dengan Program Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) yang dijalankan oleh BKKBN, seperti hari ini yang kita lakukan di Gampong Lamtanjong ini,” katanya.