Saat ini, timbunan sampah di Aceh mencapai sekitar 2.800 ribu ton per hari. Sementara tingkat penanganan sampah yang mampu dilakukan hanya sebesar 45,54 persen, dan tingkat pengurangan sampah yang baru mampu capai hanya sebesar 4,65 persen.
Maka, dirinya mengajak seluruh komponen untuk terlibat dalam pengelolaan sampah. Karena pemerintah tentu tidak dapat bekerja sendiri tanda dukungan masyarakat serta seluruh pemangku kebijakan.
Marzuki meyakini, aksi bersih-bersih yang dilaksanakan di KM 0 Kota Banda Aceh ini dapat menjadi sarana untuk membuka wawasan masyarakat terkait permasalahan sampah. Apalagi hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan bersama semua pihak.
Sebab itu, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat di Banda Aceh dan seluruh kabupaten/kota se Aceh untuk bersama-sama menyatukan visi dan misi dalam upaya mengurangi sampah.
Kemudian, membangun kesadaran, bahwa ‘sampahmu adalah tanggung jawabmu,’ sehingga terbangun budaya untuk mengelola sampah masing-masing.
"Mari kita menjadikan momentum kegiatan WCD Aceh 2023 untuk memulai aksi pilah sampah dari rumah, melakukan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai,” demikian Achmad Marzuki.
Untuk diketahui, terkait pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, juga telah termaktub dalam Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor 660/3020 tentang Gerakan Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai, dan mengelola sampah secara bijak.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan kumpulan 530 kilogram sampah plastik pada WCD
Pj Gubernur ajak masyarakat Aceh kurangi penggunaan sampah plastik
Minggu, 24 September 2023 8:17 WIB

Warga bersama pelajar memungut sampah plastik bekas dan sampah organik saat aksi bersih pantai di saerah pesisir Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/9/2023) (ANTARA FOTO/Ampelsa)