Suka Makmue (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mencatat kerugian akibat bencana alam banjir yang merusak sejumlah sarana fasilitas publik berupa jembatan penghubung rangka baja, jembatan gantung dan jembatan di jalan raya pada Selasa (17/10) pekan lalu mencapai Rp47 miliar.
“Kerugian dampak banjir senilai Rp47 miliar ini merupakan hasil perhitungan yang kita terima dari tim teknis di lapangaan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagan Raya, Tamarlan kepada ANTARA di Suka Makmue, Selasa.
Ia menyebutkan, kerusakan jembatan rangka baja di Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya akibat terjangan erosi saat kawasan ini dilanda banjir mencapai Rp30 miliar.
“Untuk usulan perbaikan jembatan rangka baja ini diusulkan melalui inpres di Kementerian PUPR,” kata Tamarlan.
Baca juga: Banjir rendam sembilan desa di Nagan Raya, ini sebarannya
Kemudian perhitungan dampak kerusakan jembatan gantung sepanjang 120 meter di kawasan Desa Pulo Ie, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mencapai Rp10 miliar.
Tamarlan mengatakan usulan perbaikan jembatan gantung yang telah terputus tersebut direncanakan diusulkan perbaikan nya melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia.
Sedangkan kerusakan jembatan yang patah dan kerusakan abutmen seperti di lintasan Meureubo – Alue Gajah, Kecamatan Suka Makmue senilai Rp1,5 miliar dan Jembatan Krueng Trang, Kecamatan Kuala Pesisir senilai Rp500 juta, direncanakan perbaikan nya diusulkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Nagan Raya di tahu 2024.
Tamarlan mengatakan usulan perbaikan jembatan rangka baja yang rusak dan jembatan gantung yang putus ke pemerintah pusat, terpaksa dilakukan pemerintah daerah guna mengatasi terputusnya akses transportasi masyarakat di daerah ini.
Selain tidak adanya ketersediaan anggaran yang besar untuk melakukan perbaikan, usulan penanganan ke pemerintah pusat merupakan satu-satunya solusi, yang diharapkan dapat membangun kembali sejumlah sarana publik yang rusak parah akibat bencana alam.
“Kita harapkan usulan ke pemerintah pusat ini dapat diakomodir, sehingga akses transportasi masyarakat di Nagan Raya kembali lancar dan normal,” demikian Tamarlan.
Baca juga: Jembatan gantung sepanjang 120 meter di Nagan Raya ambruk diterjang banjir