Banda Aceh (ANTARA) - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) menjadi momentum yang tepat bagi setiap daerah di Aceh untuk menunjukkan ragam budaya, tradisi, seni dan kuliner dengan keunikan tersendiri yang ada dari 23 kabupaten di provinsi paling barat Indonesia itu.
Salah satunya seperti Kota Sabang, yang menyuguhkan ragam cemilan khas Sabang dan Aceh secara umum, dengan konsep kekayaan alam bawah laut, dalam perhelatan PKA ke-8 di Anjungan Kota Sabang, Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
“Sabang itu terkenal dengan kekayaan bahari, jadi kita mengambil konsep yang menggambarkan alam bawah laut Sabang,” kata Penggerak Swadaya Masyarakat Bidang Seksi Kerjasama Ekonomi Dinas Pariwisata Kota Sabang Yunita Herawati di Banda Aceh, Senin.
Baca juga: Sabang perkenalkan lima jalur rempah dari masa ke masa
Panitia anjungan menyuguhkan sebuah kapal layar berukuran sehasta tangan, berbalut daun pisang yang telah kering. Kapal itu dipajang di atas meja berukuran 2 x 1 meter. Di dalamnya berisi kue timpan dan kue seupet yang ditata layaknya layar kapal.
Di bawah kapal, secara tak beraturan diletakkan kue bhoi berbentuk ikan dengan ragam ukuran. Ada juga kue menyerupai bintang laut hingga terumbu karang.